JIP.CO.ID - Persaingan di kelas FFA ajang Speed Off-road kini terasa lebih manis.
Hal ini bikin Bimo Pradikto dari Banteng Motorsport juga ingin ikut bersaing.
Filosofi awalnya ingin bangun mobil seperti cewek manis yang susah dikejar.
Nah, mobil ini pun begitu, susah dikejar di trek
Bedanya dengan peserta lain yang mengambil basis kendaraannya dari merek mainstream, jip kepunyaan Bimo full tubular.
(BACA JUGA: Jeep Cherokee Klimis, Sayang Kalau Untuk Balap Speed Off-road. Mending Untuk Pacaran)
Tak ingin tanggung-tanggung, fabrikasi hingga tuning mesin dikerjakan oleh tim dari workshop COD (Custom Off-road Design) yang bermarkas di California, Amerika Serikat.
Hanya saja, membangunnya di Batulicin, Kalimantan Selatan, di bengkel Jhonlin Workshop.
Andalkan besi seamless, hasil racikan tim COD yang dikomandoi oleh Chadd Mittag ini memakai struktur rangka dengan mesin di tengah atau mid engine.
Keuntungnya adalah center of gravity yang semakin rendah dan berefek pengendalian lebih enak.
Kalau kendaraan off-road biasa pakai gardan solid axle, jip ini andalkan sistem independent.
Sedikit beda dengan konstestan speed off-road lain yang pakai mesin V8, Bimo lebih kalem karena cukup pakai mesin 6 silinder segaris keluaran Toyota, seri 2JZ-GTE.
Tentu tak dibiarkan standar, didatangkan dari Amerika Komplet sudah pakai stroker kit Titan.
Kaki-kaki menggunakan coilover dari Fox Factory series lengkap dengan bypass.
Coilover dari keluarga Fox Factory series coilover emulsion ini travelnya dapat disesuaikan dengan karakter trek termasuk dimensi handicap.
Bimo memakai velg Method 101 Machined beadlock berukuran 16 inci dengan lebar 8 inci, velg beadlock ini memang terkenal kuat.
Sementara bannya dipilih BF Goodrich Mud-Terrain T/A dengan profil 265/75R16.
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR