JIP.CO.ID - Saat meng up-grade tampilan SUV dan double cabin (D-Cab), desain bullbar menjadi hal penting karena memiliki dua fungsi utama.
Pertama, bullbar menjadi dudukan aksesori dan peralatan recovery seperti lampu tambahan dan winch.
Kedua, aspek tampilan, aplikasi bullbar ampuh untuk memberikan kesan macho dan sangar.
Dulu identik dengan desain bullbar yang besar dan tebal, kini tren bullbar berdesain minimalis atau biasa disebut bullbar “pesek”.
“Karena banyak masukan dari konsumen saat kalau pakai bullbar, panjang mobil jadi bertambah cukup signifikan. Agak menganggu kalau harus parkir atau bermanuver di tempat sempit,” terang Marwin, salah satu punggawa Banteng Mas di Mega Glodok Kemayoran, Jakarta Pusat.
Selain bobotnya ringan, ketika offroad, bullbar model pesek ini lebih andal ketika bertemu medan ekstrem seperti cerukan dalam.
Selain itu, desain minimalis bullbar pesek mampu mengikuti kontur wajah dari SUV dan D-Cab modern yang lebih modis dan streamline.
(BACA JUGA: Punya Duit Tidak Sampai Rp 200 Juta, Bisa Bawa Pulang BMW X5)
Di pasaran, memang belum banyak produsen bullbar pesek ini.
RaceWolf dan Phoenix adalah dua produsen dari Thailand yang fokus pada desain bullbar pesek.
Desain dua bullbar ini mengikuti kontur wajah SUV layaknya Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport serta D-cab seperti Ford Ranger, Mitsubishi Triton dan Toyota Hilux.
Harganya sendiri dibanderol mulai Rp 17,5 juta.
Proses pemasangannya memang harus ada modifikasi contohnya pada Mitsubishi Pajero Sport terbaru.
“Pada Pajero Sport, posisi botol untuk washer wiper berikut selang dan motornya posisinya di kanan bawah, pasti mentok sama bagian bawah bullbar-nya. Jadi harus dipindah ke belakang lampu depan dengan membuat dudukan baru,” tambah Arif.
Di sisi lain desain minimalis bullbar pesek ini juga memiliki konsekuensi, ruang winch yang sangat sempit, sehingga hanya kompatibel dengan winch berdesain kompak.
Tapi hal tersebut ditebus dengan desainnya yang lebih keren dan sangar.
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR