JIP.CO.ID - Turbo-Hydramatic (biasa disingkat TH) merupakan transmisi otomatis dengan tiga dan empat percepatan, buatan General Motors yang pertama kali diperkenalkan pada 1964.
Setelah kesuksesan Powerglide, General Motors membutuhkan transmisi otomatis dengan performa yang lebih baik dengan konstruksi modular, alias bisa dikembangkan ke banyak platform serta digunakan pada banyak model, mulai dari sedan, muscle car, SUV hingga pick-up truk.
TH400 menjadi keluarga besar Turbo-Hydramatic pertama yang diproduksi pada 1964.
Kode ‘400’ menunjukkan bahwa transmisi otomatis ini ditujukan untuk mesin dengan torsi maksimal sekitar 542 Nm.
Keunggulan dari TH400 adalah penggunaan fitur “Switch-Pitch” pada komponen torque converter-nya.
(BACA JUGA: All New Daihatsu Terios Ternyata Bukan Bagian Dari DNGA)
Dengan fitur ini, kerja torque converter lebih ringan lantaran ada variabel jalur untuk tekanan pelumas transmisinya.
Sehingga, TH400 memiliki daya tahan lebih unggul dari varian Turbo-Hydramatic lainnya.
Lima tahun kemudian, General Motors merilis TH350. Angka ‘350’ menunjukkan bawa TH350 ditujukan untuk mesin dengan torsi maksimal 474 Nm.
Karena ditujukan untuk mesin dengan tenaga lebih moderat, TH350 paling banyak digunakan di hampir semua model mobil produksi General Motors seperti Chevrolet, Buick, Oldsmobile dan Pontiac.
Di dunia motorsport, baik TH350 dan Th400 memiliki keunggulan tersendiri. TH350 memiliki bobot lebih ringan, namun kekuatannya tak sebaik TH400, terlebih untuk mesin dengan tenaga diatas 800 hp.
(BACA JUGA: Coating Nano Ceramic di SUV Kamu, Ini 2 Hal Yang Haram Dilakukan)
Sementara TH400 terkenal kuat bahkan tuner seperti ATI, B&M dan TCI menawarkan TH400 racing kit yang kuat untuk menahan tenaga hingga 3.000 hp!
Layaknya Powerglide, Turbo-Hydramatic memiliki keunggulan dalam kemudahan penggunaannya, kuat dan banyak produsen aftermarket yang menyediakan kit untuk balap.
Namun yang membedakannya hanya pada pilihan rasio gigi, dimana TH350 dan TH400 memiliki rasio gigi lebih rapat lantaran tiga percepatan ketimbang Powerglide yang hanya dua percepatan.
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR