JIP.CO.ID - Buat penggila offroad, berpetualang menggunakan kendaraan 4x4 melewati jalur offroad tentu jadi obat mujarab pelepas penat dari rutinitas sehari-hari.
Nah, Dominikus Susanto, pria ramah ini menceritakan awal pengalaman repotnya ketika dulu harus nebeng di jip teman waktu ingin offroad, karena waktu itu hanya ada SUV 4x2 di garasi rumah.
Setelah berkonsultasi dengan Alm. Fathkun Nadjib di D2 Motor medio 2012 silam, Santo, panggilan akrabnya, berhasil mendapat Suzuki Jimny Super 1983, biasa disebut Jimny talang dikalangan penggemar Jimny.
Tidak menunggu lama, langsung masuk ‘kamar operasi’.
Pelek besi ProComp dibalut ban Savero Komodo Xtreme dipercaya Santo merambah jalur offroad bersama Jimny kesayangannya.
(BACA JUGA: Impresi Awal Jaguar F-Pace 2.0 Prestige, Yang Muda Yang Bergaya)
Guna melindungi lisplang dan memudahkan lolos dari bebatuan, side bar tidak lupa ditambahkan.
Spion diremajakan, dengan memakai Suzuki Jimny Caribian.
Tambahan ledbar cukup membantu visibilitas ketika harus offroad saat gelap.
Tidak mau tanggung, winch WARN 8274 duduk manis di atas bemper pipa racikan D2 Motor ini. Headlamp juga sudah diganti model led projector.
Gardan dan final gir masih asli di angka 9:37, hanya gardan belakang yang disusupi locker Lockright supaya tidak kehilangan traksi di medan offroad.
(BACA JUGA: Mulai Dari Sekarang, Lupakan Toyota Rush 5-Penumpang)
Winch belakang menghuni bagian kabin belakang.
“Supaya area belakang Jimny lebih clear dan tidak ada kendala saat melewati cerukan V”, ujar Yusuf Ramadahan dari D2 Motor yang lagi getol ‘menyembunyikan’ winch.
Pengaturan kompartemen untuk barang bawaan tersusun rapi di belakang dan tak lupa cargo barrier disematkan untuk keamanan penumpangnya.
Bemper belakang mengandalkan pipa seamless dan lampu rem berikut sein led aftermarket sudah berpindah posisi lebih tinggi, tak lupa tambahan cover tanki bensin.
(BACA JUGA: Prediksi Modifikasi All New Daihatsu Terios dan Toyota All New Rush)
Jok plastik Summit dikombinasikan dengan safety belt Crow Enterprizes 4 titik membuat Santo lebih pede dalam melibas jalur offroad.
Transmisi copotan Suzuki APV di kolaborasi dengan transfer case keluaran Lowrange rasio 4:1, walaupun final gir masih standar Jimny 9:37, kombinasi tersebut dirasa sudah cukup ‘low gear’.
Mesin asli F10A diganti mesin copotan Suzuki Baleno G15. Tidak mau ribet dengan wiring, sistem injeksi diubah jadi karburator.
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR