JIP.CO.ID - Awalnya, sempat penasaran saat lihat fenomena Land Cruiser VX80 dari akun Instagram milik Wahyu Lamban, pemilik Bengkel Idek di Yogyakarta.
Foto postingan Wahyu ini adalah bodi VX80 bagian belakang, yang tampak sudah lebih pendek dari biasanya.
“Saya untuk ikut event ekspedisi seperti ini sebenarnya selalu pakai kendaraan dua pintu, alias dimensinya kecil. Nah, ganti VX80 ini sebenarnya kepingin nuansa yang baru dalam off-road,” ucap Riza Haerudin yang sebelumnya kerap pakai CJ-7 bermesinkan diesel.
Panjang VX80 pun harus kena ‘diskon’, gejala over hang pada SUV dalam ketegori full size ini ada pada bodi bagian belakang.
Jalan satu-satunya, sudah pasti harus memotong buritan si VX80, dan Riza pun mempercayakan keinginannya ini pada Bengkel Idek, milik Wahyu Lamban.
(BACA JUGA: Menjelajah Dari Swiss Menuju Pakistan, Pria Ini Pakai Mobil Apa Ya?)
Agar kendala over hang ilang, bagian bokong bodi VX80 ini kena pangkas sebanyak 14 centimeter.
Bawaan mesin asli VX80 ini adalah tipe 1HZ, mesin diesel 4200 cc tanpa turbo, dan dalam kondisi mati saat di dapat.
Berhubung akan direkondisi, mesin sekalian upgrade jadi 1HDT karena block mesin sama. Semua part mesin seperti piston, stang piston, dan turbo dipasangkan milik 1HDT.
Injektor solar dan turbo pun dioprek agar tenaga mesin meningkat.
Transmisi awal mesin 1HZ manual 5 speed, berhubung mesin sudah upgrade jadi 1HDT, transmisi pun turut diganti dengan otomatis full-time four wheel.
(BACA JUGA: Karena Faktor Umur, SUV Juga Bisa Terjadi Kebocoran Air Dalam Kabin)
Pilihan ban jatuh ke Maxxix Trepador ukuran 37 inci dengan material ban soft compound, itupun ‘tahu’ tapak ban masih di cutting agar traksi ban makin ekstrem.
Snorkel menggunakan bahan pipa yang dicustom mengikuti bentuk bodi dan rollbar.
Kaca samping paling belakang pun tidak lagi digunakan, karena tertembus rollbar yang terhubung ke cargo barrier.
Arm depan sudah ganti dengan aftermarket lansiran Superior, untuk mengincar durabilitas lebih baik.
Link arm gardan belakang yang bagian bawah sudah diganti bahan seamless agar lebih kokoh, sedangkan link arm atas masih mempertahankan aslinya agar masih fleksibel.
(BACA JUGA: Ini Perbedaan Toyota All New Rush Tipe G Dengan TRD Sportivo)
Bumper depan pun dibuat ‘sepesek’ mungkin agar sudut approaching makin besar. Winch doublemotor Gigglepin 4x4 pun harus bersembunyi sebagian di dalam grill.
Roofrack sengaja tidak memenuhi seluruh bagian atap, posisinya berada dibelakang sunroof. Sehingga sunroof tetap berfungsi, jadi bisa untuk akses penumpang keluar kalau badan mobil berada diposisi terjepit kiri dan kanan.
Dibagian belakang roofrack dibuatkan tempat jerrycan permanen untuk menampung air bersih sekitar 40 liter.
Dudukan jerrycan solar ini juga dibuatkan net bucket untuk tempat meletakan strap saat di trek off-road.
Dashboard bersih dari perintilan perangkat penunjang off-road, sehingga masih enak dilihat.
(BACA JUGA: Bangun Mobil Off-road Yang Ogah Repot)
Indikator oli, water temp, volt meter, dan boost meter posisinya rada tersembunyi. Harus rajin-rajin melihat kebawah untuk melihat kondisi ‘kesegaran’ sang tunggangan.
Switch lampu, locker dan cut off tersusun rapih di console tengah. Semua switch dapat dengan mudah dijangkau dan informatif.
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR