JIP.CO.ID – Populasi mesin Suzuki Jimny F10A cukup besar di Indonesia.
Secara tenaga, mesin ini hanya punya 45 dk dengan torsi 73,5 Nm.
Kami akan memberi sedikit cara untuk menaikkan performanya.
Khusus artikel ini, bisa dibilang hanya membuat kerja mesin bekerja optimal.
Cara yang paling mungkin adalah meringankan kinerja mesin, dalam hal ini kami ambil yang sifatnya plug and play.
Berikut caranya:
(BACA JUGA: Inspirasi Modifikasi Digital Daihatsu Terios, Pilih Sporty Atau Rally?)
Kipas Elektrik
Suzuki Jimny atau Katana dilengkapi dengan sistem pendingin yang mengaplikasi kipas manual.
Hal ini tentunya menyedot tenaga cukup signifikan, solusinya adalah mengganti dengan model elektrik.
Sejauh ini yang dianggap paling pas menggunakan milik Suzuki Karimun 1.0.
Sebenarnya dapat menggunakan dari mobil lain juga, namum karena ruang terbatas kipas elektrik Karimun punya dimensi ramping hingga mudah dipasang.
Pengapian
Sejak diperkenalkan hingga selesai masa bakti, Suzuki Jimny 1000 menggunakan pengapian berbasis platina.
Karena itu, untuk mendapatkan pengapian yang stabil perlu diganti dengan model CDI.
Sistem CDI milik Karimun atau Vitara (Escudo) bisa jadi pilihan, sebab tidak mengubah konstruksi alias plug and play.
Pemasangan unit multi spark discharge juga cukup penting, beberapa merek yang telah kita kenal seperti MSD dan Speed Spark.
(BACA JUGA: Galeri Foto Aksi Suzuki Jimny Di Ajang Balap Nasional)
Karburator
Tidak sedikit yang bilang, karburator orisinal Jimny kurang pas dibetot pada putaran mesin tinggi.
Pilihannya bisa jatuh pada milik Suzuki Futura atau Mitsubishi Colt T120SS.
Selain memiliki performa yang lebih baik, sparepart dan unitnya tergolong banyak dan harganya terjangkau.
Exhaust System
Sistem pembuangan standar Jimny dinilai kurang bisa menghatarkan daya optimal.
Pemasangan header dengan konfigurasi 4-2-1 atau 4-1-1 jadi hal yang jamak.
Ukuran pipa header pakai ukuran 1 inci, pipa tengah pakai 1,25 inci dan pipa flexible 1,5 inci dianggap paling pas untuk Jimny.
Selamat mencoba ya…
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR