JIP.CO.ID – Perbincangan mengenai rem tromol dan cakram seakan tidak ada habisnya, sebab memang banyak mobil yang memakai kedua komponen ini.
Teknologi rem cakram yang semakin maju, mengancam reputasi rem tromol yang lebih dulu hadir.
Kondisi ini dikhususkan pada rem belakang, sebab mobil zaman now sudah tidak menggunakan rem tromol pada roda depannya.
Tromol merupakan rem dengan sistem kerja tertutup.
Dimana semua perangkatnya mulai dari master rem hingga kampas berada di dalam drum.
(BACA JUGA: Inspirasi Modif Toyota Fortuner, Pakai Gril Horizontal)
Sistem ini dinilai efektif karena memiliki bidang kontak pengereman yang besar dan master rem dioperasikan dengan tekanan oli yang relatif kecil.
Sifatnya yang tertutup memiliki keuntungan terhindar dari hempasan pasir atau lumpur secara langsung.
Namun bak pisau bermata dua, kelebihan rem tromol sekaligus jadi kelemahan pula.
Karena tertutup maka panas tidak bisa dilepaskan dengan cepat dan bila kotoran masuk justru berpotensi terjebak didalamnya.
Terlebih jika terendam air, membutuhkan waktu relatif lama untuk mengeringkannya.
(BACA JUGA: Ini Deretan Fitur Dan Performa BMW X2, Canggih Sekaligus Irit)
Kondisi ini menyebabkan pengereman tidak berjalan optimal bahkan lebih buruk lagi jika tidak berfungsi.
Berbeda dengan rem tromol, rem cakram memiliki sifat terbuka yang semua mekanismenya bisa dilihat dengan mata telanjang.
Hal ini membuat cakram lebih unggul dalam melepas panas.
Dari segi pemeliharaan, rem cakram pun dinilai lebih praktis.
Namun bukannya tanpa kekurangan, sifatnya yang terbuka membuatnya mudah berinteraksi dengan benda yang sifatnya mengikis seperti pasir.
Jadi pilih mana?
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR