JIP.CO.ID – Di pasaran oli sintetik yang beredar tersedia dalam dua jenis, yakni semi sintetik dan full sintetik.
Apa perbedaan kedua jenis oli tersebut?
Oli semi sintetik berbahan dasar minyak mineral dengan sedikit penambahan sintesa hasil rekayasa kimia.
Komposisi anatara oli mineral dan bahab kimia sintetik bisa cukup beragam, ada yang 80:20 dan ada yang 70:30.
"Oli semi sintetik lebih baik dibanding oli mineral, ia lebih tahan panas, membuat mesin lebih dingin, dan mengandung detergen lebih baik untuk menjaga mesin bersih dari kerak," jelas Sutrisno dari Track Auto Bimmer, Jakarta Selatan.
(BACA JUGA: Volvo XC40 Dinobatkan Sebagai Kendaraan Terbaik Eropa)
Sementara itu oli full sintetik yang murni mengandalkan unsur-unsur kimia sebagai bahan dasar pembuatannya.
Ada beragam bahan kimia yang bisa digunakan untuk membuat oli full sintetik seperti ester, diester hingga polyolester.
"Daya pelumasan lebih bagus, lebih kuat terhadap gesekan, dan juga membuat suara mesin lebih halus," ujar Imam Santoso Service Advisor Honda Fatmawati, Jakarta Selatan.
Oli full sintetik umumnya berumur pakai lebih lama.
(BACA JUGA: Modifikasi Jimny Yang Bisa Dukung Profesi)
Sebab, titik pemecahan (thermal breakdow) relatif lebih tinggi dan tidak mudah mengalami proses oksidasi berlebih.
Oleh karena proses pembuatan dan kemampuannya ini, tak heran harga oli full sintetik lebih mahal dibanding oli semi sintetik.
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR