JIP.CO.ID – Untuk penggunaan sehari-hari, Toyota Hilux sebagai mobil pekerja memang dirasa kurang nyaman.
Meski secara sasis berbagi dengan Toyota Innova dan Fortuner yang masuk dalam Innovative Multi-purpose Vehicle (IMV) project, tapi Hilux menggunakan per daun di bagian buritan.
Penggunaan per daun ini bertujuan agar Hilux bisa menopang beban lebih berat yang akan dimuat nantinya di bak belakang.
Efeknya, tentu saja soal kenyamanan penumpang.
Bahkan, dengan kondisi kabin diisi empat orang penumpang tanpa ada tambahan kargo di bak, bantingan suspensi masih terasa keras terutama di belakang.
(BACA JUGA: Tiga Teknologi Mesin Diesel Berpengaruh Hingga Kini)
Untungnya, parameter kenyamanan bukan hanya soal bantingan suspensi meski tetap jadi penilaian utama.
Kekedapan kabin juga jadi aspek penting demi menunjang kenyamanan.
Bisa jadi, tidak ada improvement dari Toyota soal peredaman di Hilux.
Tapi, berkat penggunaan mesin baru 2GD FTV, getaran mesin kini terasa lebih halus dan suaranya yang lebih hening membuatnya tidak sampai mengganggu penumpang di kabin.
Berdasarkan hasil tes menggunakan dB meter, saat kondisi AC on hasilnya 43,6 dB, membaik dari sebelumnya yang 48,3 dB.
(BACA JUGA: Merawat Si “Penyelamat” Saat Recovery Di Medan Off-Road)
Begitu juga ketika AC off hasilnya 34,3 dB, masih lebih baik dari 34,5 dB di mesin 2KD FTV.
Setidaknya meski set suspensi masih terasa keras, kenyamanan penumpang bertambah berkat suara kabin yang lebih hening.
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR