JIP.CO.ID – Power steering hidraulis identic dengan mobil-mobil zaman old.
Power steering hidraulis masih mengandalkan cairan yang dipompa, untuk menghasilkan tekanan pada rumah setir.
“Pompa bekerja digerakkan atau diputar oleh mesin melalui fan belt, dimana masalah yang sering terjadi adalah kebocoran karena seal pada rumah setir sudah aus,” tutur Edo Mekanik CPM Motor di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan.
Menurut Edo ada beberapa hal yang menyebabkan kerusakan pada power steering hidraulis.
(BACA JUGA: Penyebrang Tertabrak Mobil Autonomous Uber, Kemunduran Teknologi Kah?)
Kebocoran Di Slang Atau Rack Steer
Umumnya, umur komponen bisa sampai di atas 5 tahun atau jarak tempuh 100.000 Km.
Masalah yang sering terjadi, kebocoran di slang atau di rack steer.
Tanda-tandanya, saat setir diputar muncul suara mendengung.
Untuk kondisi darurat, pemilik mobil harus menambahkan cairan power steering, tapi sebaiknya kalau itu terjadi sil segera diganti.
(BACA JUGA: Menyimpan Oli Ada Caranya, Biar Enggak Basi Bro!)
Karet Boot Rack Steer Aus
Kerusakan terjadi saat melintas jalan berlubang, atau karena usia, karet bisa pecah atau retak.
Jika dibiarkan, air, debu dan kotoran akan masuk ke as setir dan menyebabkan karat.
Indikasi as setir kotor dan berkarat, saat diputar berbunyi serta setir terasa berat.
(BACA JUGA: Dibanderol Rp 1,4 Miliar, Ini Deretan Fitur Toyota Land Cruiser Prado)
Salah Isi Cairan
Banyak pemilik mobil yang salah kaprah, ketika terjadi kebocoran mengisi cairan power steering dengan cairan rem atau kopling.
Sebab masing-masing cairan, memilik sifat yang berbeda-beda.
Meski demikian, dalam kondisi darurat hal tersebut boleh saja dilakukan, asal setelah menemukan bengkel segera diganti dengan cairan khusus power steering.
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR