JIP.CO.ID – Sesuai dengan kebutuhan, tangki bahan bakar di mobil punya kapaistas yang berbeda-beda.
Ada yang hanya 40 liter, 60 liter, dan bahkan sampai 100 liter.
Faktor apa yang mempengaruhi pabrikan mobil dalam menentukan kapasitas tangki bahan bakar di mobil?
"Alasan utama dalam menentukan volume tangki bahan bakar adalah kapasitas mesin," jelas Yosep Kuma, Technical Training Manager, PT Eurokars Artha Utama Porsche Indonesia, Jakarta Selatan.
"Dimensi mobil juga mempengaruhi besarnya kapasitas tangki bahan bakar yang dibawa," timpal Dadi Hendriadi, Division Head Aftersales & Business Division PT Toyota Astra Motor.
(BACA JUGA: Meluncur Pertengahan April, Toyota C-HR Sudah Bisa Dibooking)
Mobil dengan dimensi dan kapasitas mesin besar umumnya memiliki tangki bahan bakar dengan ukuran serta daya tampung yang besar pula.
Contohnya Toyota Fortuner Bensin dengan mesin 4 silinder berkapasitas 2.694 cc tangkinya sekitar 65 liter.
Sementara itu Toyota Kijang Innova Bensin yang memakai mesin 4 silinder bervolume 1.998 cc itu 55 liter.
Ini karena mobil dengan bodi dan kapasitas mesin besar umumnya konsumsi bahan bakarnya lebih banyak dibanding mobil dengan bodi dan kapasitas mesin kecil.
"Logikanya mobil berbodi dan cc besar pasti memerlukan bensin yang banyak sedang mobil kecil konsumsi BBM-nya sedikit jadi cukup pakai tangki yang kecil," lanjut Yosep.
(BACA JUGA: Saking Enaknya, Impresi Berkendara Audi Q7 Ngalahin Sedan)
Dengan kata lain, kalkulasi konsumsi bahan bakar dan kapasitas tangki bahan bakar ini terkait dengan daya jelajah mobil tersebut.
Bayangkan kalau sebuah Lexus LX570 yang pakai mesin V8 5.663 cc dikasih tangki yang cuma 40 liter, pasti mobil ini bakal sering mengunjungi SPBU buat isi bensin.
"Makanya beberapa mobil malah sampai dibekali dua tangki bahan bakar yang kalau ditotal bisa menampung sampai 100 liter bahan bakar," tutup Dadi.
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR