JIP.CO.ID – Mobil SUV dan double cabin diciptakan untuk bisa blusukan ke medan off-road.
Tentunya saat melintasi medan off-road bagian suspensi bekerja cukup keras.
Lantas kapan waktu yang tepat untuk mengganti suspensi?
Sebelum mengganti sokbreker, ada baiknya untuk mengetahui kondisinya dulu.
Bila kinerjanya sudah melemah, efek dari usia pakai yang sudah mencapai 3-5 tahun atau 60.000 Km mungkin itu saat yang tepat.
(BACA JUGA: Aplikasi Power Steering Pada Suzuki Jimny Di Bawah Tahun 1993)
Cirinya pun bisa langsung dirasakan, salah satunya ayunan mobil terasa berlebih saat melewati lubang jalan atau gundukan.
Lainnya adalah rembesnya cairan oli pada sil di sokbreker, sehingga tekanan pun menurun drastis.
Paling parah bila sokbreker telah mengeluarkan bunyi bletak atau tumbukan antar komponen di dalam sokbreker itu sendiri.
Pasalnya, sokbreker memiliki fungsi untuk meredam gerakaan berlebih dari per di kendaraan.
(BACA JUGA: Akibat Budget Minim, Ganti Ban Depan Atau Belakang Lebih Dulu?)
Bila mobil mengayun berlebih saat melewati lubang, tentu sangat mempengaruhi pengedalian dan kestabilan mobil.
Belum lagi, keasusan ban pun menjadi tidak merata lantaran permukan ban tidak menerima beban secara merata.
Bila sudah ada gejala diatas, saat itu dirasa yang paling tepat untuk menggantinya.
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR