Jip.co.id - Berkendara di kota yang penuh kemacetan, menggunakan mobil transmisi otomatis tentu jadi pilihan rasional.
Kaki kiri tak perlu pegal menginjak pedal kopling.
Namun sebenarnya tak semudah dan seaman yang dibayangkan lho.
Tak jarang terjadi benturan justru saat berhenti di lampu merah.
Nah, untuk itu ada baiknya simak penjelasan beberapa pihak safety driving berikut.
(BACA JUGA: Khusus Bulan Ini, Hyundai Tebar Berbagai Promo Penjualan Menarik)
1. Perhatikan Belakang
Jusri Palubuhu selaku Trainer Director Jakarta Difensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan bahwa hal yang harus diperhatikan saat berhenti di lampu merah adalah mengantisipasi bahaya dari belakang.
"Karena kita akan berhenti, pertama kali yang dilakukan adalah mengecek kaca spion bukan mengerem," paparnya.
Selanjutnya, berhenti secara perlahan dan bertahap sambil tetap memperhatikan situasi belakang.
2. N Transmisi Netral
Setelah berhenti, pindahkan transmisi kendaraan pada posisi Netral (N) tapi dengan posisi kaki tetap menginjak pedal rem.
"Karena untuk memberitahu dan tunggu sampai mobil yang ada dibelakang kita ikut berhenti," sambung Jusri.
Lebih lanjut, menurut Instructure Pro Driver Rifat Drive Labs (RDL), Gerry Rosanto menerangkan, saat menyetir mobil matic Anda tidak disarankan menggunakan transmisi Drive (D) saat berhenti di traffic light.
"Karena kalau persenelingnya tidak pada kondisi Netral, kopling matik akan cepat aus. Ciri-cirinya saat pedal gas diinjak, mesin akan ngeden dulu sebelum bergerak jalan," ucapnya. Jika terus dilakukan, hal tersebut bisa menurunkan usia pakai kendaraan.
3. Gunakan Rem Yang Tepat
Pastikan kembali kondisi mobil berhenti dengan baik dan perhatikan apabila tiba-tiba kendaraan berjalan perlahan maju atau mundur.
Jusri pun mewajibkan penggunaan rem tangan supaya lebih aman dan ekonomis.
"Ini merupakan aturan standar dari defensive driving yang diterapkan di berbagai negara asing," jelasnya.
"Kalau menginjak pedal rem kaki dengan waktu lama, yang terjadi adalah piringan rem akan menjadi panas," sambung Jusri.
Dengan demikian, kejadian mobil bergerak maju atau mundur secara tak disadari bisa berkurang. Mobil berhenti dengan sempurna.
Kendati begitu, Gerry tak mempermasalahkan para pengemudi yang ingin menggunakan rem tangan atau rem kaki.
"Teori kan tidak harus selalu diterapkan seperti itu, tergantung situasinya. Seperti kalau permukaan jalan yang tidak rata itu bisa menggunakan rem tangan," ujarnya.
(BACA JUGA: Perhatikan Nih, Ini Indikasi Kampas Rem Mobil Mesti Diganti)
4. D Cukup Delapan Detik
Saking wajibnya mengunakan transmisi N, Anda pun hanya boleh mengoperasikan tuas transmisi ke D selama delapan menit saat kondisi mobil berhenti.
"Karena kalau sudah lewat dari delapan detik harus di Netral," seloroh Sony Susmana, Trainer Director Safety Driving Consulting Indonesia (SDCI)
Pun begitu jika Anda akan menggunakan hand brake, Jusri mengatakan kalau posisi berhenti sudah lebih dari delapan detik pengemudi kendaraan diwajibkan menggunakan hand brake.
5. P Terlarang
Saat berhenti di lampu merah, seluruh pakar bersepakat untuk melarang pengguna mobil matic memindahkan ke transmisi Parking (P).
"Karena posisi tersebut akan membuat roda kendaraan akan terkunci yang menyebabkan terjadinya slip," kata Sony.
Begitu juga yang diungkapkan Jusri, bahkan dibeberapa kendaraan matic sedan pun untuk mengoperasikan P ke posisi D akan lebih sulit.
"Karena ada yang model harus diangkat dulu atau dibelokkan dulu sehingga menyulitkan kita," ujarnya.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
Sumber | : | Otomotifnet.com |
KOMENTAR