Contoh bila lift-up suspensinya 5 cm (naik tambah 5 cm, turun tambah 5 cm), maka sokbreker pun harus lebih panjang setidaknya 10 cm.
Yang perlu diperhatikan adalah saat mengukur shaft atau batang sokbreker.
Tambahan 5 cm ini, berarti gerak naik turun sokbreker harus ditambah 5 cm, diukur dari gerakan shaftnya.
Ambil contoh suspensi standar dengan panjang total sokbreker 25 cm, diukur saat sokbreker ditarik penuh.
Perhatikan shaft, lalu ukur panjangnya (dalam kondisi ditarik penuh)
Bila panjang shaft 10 cm, berarti tabung juga minimal 10 cm (sekitar 12,515 cm dengan selongsong).
Panjang selongsong tabung tak terlalu penting, yang utama adalah kita memahami bahwa dengan shaft 10 cm, berarti gerak naik turun (travel) total adalah 20 cm.
Setelah itu, tinggal tentukan panjang sokbreker pengganti.
Dengan asumsi tambahan lift-up 5 cm, berarti travel total bertambah 10 cm.
Ini berarti shaft sokbreker harus 5 cm lebih panjang dari sokbreker lama, dalam contoh ini berarti 15 cm.
(BACA JUGA: Obat Sakti yang Cocok Untuk Suzuki Jimny)
Salah satu kekeliruan yang paling sering terjadi, adalah mengukur panjang total sokbreker tanpa memperhatikan shaftnya.
Padahal, bisa saja panjang totalnya (shaft ditambah tabung) seolaholah sesuai perhitungan, tapi panjang shaftnya masih sama atau malah kurang dari sebelumnya (tabungnya yang lebih panjang).
Inilah yang membuat sokbreker baru seolah bermasalah atau mentok.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR