Jip.co.id - Memasuki musim hujan, pengemudi mobil perlu berhati-hati ketika melewati jalan yang basah dan licin.
Sebaik apapun grip ban mobil, potensi mobil tergelincir cukup besar ketika melewati jalan yang basah dan licin baik kecepatan mobil yang cepat atau pelan.
Ada dua jenis fenomena mobil saat kehilangan traksi, yakni oversteer dan understeer.
Apakah itu oversteer dan understeer?
(BACA JUGA: Pilihan SUV Mewah Bekas Dari Jepang, Enggak Kalah Dari Mobil Eropa)
"Oversteer merupakan fenomena dimana mobil kehilangan traksi di ban belakang pada saat sedang berbelok di jalan yang licin," jelas Ken Humphreys, Technical Specialist Chassis System Control BOSCH Australia.
Karena ban belakang mobil kehilangan traksi, maka mobil akan tergelincir bahkan sampai melintir berputar.
Sehingga radius putar mobil akan berlebih, terlalu dalam dari garis jalur dan pengemudi kehilangan kendali untuk mengembalikan lajur mobil ke semula.
Umumnya fenomena ini disebabkan dari mobil yang memiliki penggerak belakang karena adanya torsi berlebih yang menyebabkan mobil kehilangan traksi.
(BACA JUGA: Sudah Ada Nih Body Kit Suzuki Jimny Baru, Jadi Berasa Defender)
Yang berikutnya adalah understeer, dimana mobil kehilangan dari traksi ban depan
"Saat berbelok ban depan sudah berputar sudutnya namun mobil tetap cenderung berjalan lurus sehingga keluar jalur dan mobil tidak berbelok sama sekali," ujar Ken Humphreys.
Kebalikan dari oversteer, understeer lebih sering ditemukan pada mobil yang memiliki penggerak depan.
"Perlu dicatat, tidak sepenuhnya bergantung pada penggerak mobil karena bisa kita rasakan saat demonstrasi mobil Honda B-RV yang penggerak depan ketika belok mendadak juga bisa oversteer," tegas Ken Humphreys saat sebelumnya melakukan demonstrasi mobil yang kehilangan traksi.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR