Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Mercy GLC 200 Berpenggerak Roda Belakang, Ternyata Begini Rasanya

Nabiel Giebran El Rizani - Kamis, 22 November 2018 | 14:00 WIB
Mercedes-Benz GLC 200 AMG Line
GridOto.com
Mercedes-Benz GLC 200 AMG Line

Jip.co.id - Mercedes-Benz GLC 200 AMG Line menganut sistem gerak roda belakang alias rear-wheel drive (RWD).

Sementara dalam mayoritas GLC-Class berpenggerak semua roda (all-wheel drive) yang dalam bahasa Mercedes-Benz disebut 4MATIC.

Seperti yang ada pada Mercedes-Benz GLC 300 Coupe, Mercedes-AMG GLC 43 Coupe, dan Mercedes-AMG GLC 63 S Coupe, semuanya menerapkan 4MATIC.

Dulu pun, GLC 250 menggunakan 4MATIC sebelum akhirnya diskontinyu dan diganti dengan serial GLC 200.

(BACA JUGA: Sebagai SUV Luks, Seberapa Lega Mercedes-Benz GLC 200 AMG Line?)

Nah dengan ‘hanya’ berpenggerak roda belakang, apakah berpengaruh terhadap rasa berkendaranya? 

Tentu saja iya.

Di jalan sangat licin seperti tanah basah, lumpur, atau permukaan berpasir, gerak roda belakang kalah menggigit dibanding gerak semua roda.

Selain AMG Line, GLC 200 juga punya trim Exclusive Line
Rianto Prasetyo
Selain AMG Line, GLC 200 juga punya trim Exclusive Line
Ini bisa menjadi masalah jika Anda termasuk prospect buyer yang akan membawa Mercedes-Benz GLC 200 AMG Line ke medan off-road berat untuk berpetualang.

Lalu Jika Anda termasuk pengemudi yang sering memacu mobil hingga titik limit, acap membelok dengan sangat kencang, dan kerap bermanuver di gravel atau aspal basah, grip penggerak RWD GLC 200 AMG Line tidak akan sebaik penggerak all-wheel drive (AWD) 4MATIC.

Secara alami, Mercedes-Benz GLC 200 AMG Line lebih berpotensi mengalami oversteer dibanding GLC-Class lain yang memakai 4MATIC.

(BACA JUGA: Ini Dia Perjalanan Dari Mercedes-Benz G-Class)

Tapi bukan Mercedes-Benz namanya jika tidak mampu mengurangi resiko itu.

Fitur keselamatan Mercedes-Benz GLC 200 AMG Line sangatlah meyakinkan.

Ia sudah dilengkapi Electronic Stability Program (ESP) berpadu Acceleration Skid Control (ASR) . 

Dalam pengertian sederhana, jika ada tanda-tanda mobil akan hilang kendali atau bahkan melenceng, komputer mobil akan otomatis mengatur rem dan transfer tenaga, agar kendali tetap terjaga.

 

Mercedes-Benz GLC 200 AMG Line
GridOto.com
Mercedes-Benz GLC 200 AMG Line
Di pengetesan, kami sempat menekuk spontan kemudi GLC 200 AMG Line di kecepatan 70 km/jam.

Sebelum pantat mobil sempat bergeser, ESP sudah bekerja dan efektif menangkal oversteer sehingga kami tak perlu repot melakukan counter steer.

Itu kalau GLC 200 AMG Line dipacu hingga titik limitnya.

Ia masih punya ketajaman handling khas Mercy, terutama berkat set suspensi dan sasis yang mumpuni. 

Kalau pun ada gejala body roll saat ia membelok cepat, masih wajar toh ia memang SUV yang punya postur tinggi.

Tapi kalau untuk pengendaraan sehari-hari, rasanya hampir tak beda antara GLC 200 AMG Line dengan saudara-saudaranya yang 4MATIC.

Editor : Nabiel Giebran El Rizani
Sumber : GridOto.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa