“Dengan desain bumper depan tubular, approach angle jadi lebih besar dan enggak gampang nyangkut lagi,” tambah Herky.
Sementara untuk bumper belakang, Herky dan Rifie terpaksa masih mempertahankan standarnya.
“Sebab kalau pakai bumper tubular, tangki bensinnya akan terekspos jadi kelihatan aneh,” ujar Rifie.
Fokus ubahan kedua ada pada bagian suspensi Prado.
Rifie memang ingin sedikit meninggikan suspensinya, tanpa harus mengorbankan fitur self leveling-nya.
“Gua enggak mau yang terlalu ekstrem sampai harus ganti suspensi belakang pakai konvensional cuma karena ingin lift-up."
"Jadi minta bantuan Herky buat akalin self-leveling suspension-nya,” senyum Rifie.
Herky pun melakukan riset dengan menggeser sensor self-leveling suspensinya menjadi lebih rendah sekitar 1 cm.
“Dengan sensor lebih rendah, maka akan membaca suspensi sedang turun, otomatis dia akan naik dengan sendirinya,” terang Herky.
Dengan teknik ini, mampu mengatrol ketinggian suspensi belakang Prado hingga 6 cm.
Sementara yang di depan, cukup hanya diganjal saja pada dudukan per dan sokbrekernya.
(BACA JUGA: Wow, Toyota Land Cruiser FQ15 Dijual Seharga Honda HR-V Baru)
Namun masalah kembali timbul ketika harus memasang setelan kekerasan sokbrekernya.
“Kebetulan sokbreker bawaan Prado ada setelan kekerasan sokbreker di bagian atasnya, itu kita akali dengan membuat dudukan lagi biar bisa terpasang sempurna,” tambah Herky.
Dengan teknik jitu ini, suspensi Prado pun bisa lebih jangkung sekaligus nyaman dengan tetap mempertahankan suspensi udara bawaan Prado.
Dan Rifie pun tak ragu lagi untuk membejek Prado andalannya di medan off-road.
Bodi :
Custom bumper depan baja schedule 40
Kaki-kaki :
Custom sensor suspensi udara belakang, Fondmetal Evo Corse 17x8 inci off-set 0, ban BF Goodrich All-Terrain 265/70R17
Aksesori & Recovery :
Winch Smittybilt XRC, lampu tambahan LED Cree
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR