Ini menjadikan SUV ini pilihan yang banyak diambil bagi kalangan industri pertambangan.
Tipe standar hanya ditawarkan dalam versi transmisi manual saja.
Interiornya sangat sederhana dan tidak banyak peranti penambah kenyamanan yang memanjakan penggunanya.
(BACA JUGA: Restorasi Toyota Land Cruiser FJ40 Idaman)
Pintu belakang membuka secara berlawanan menjadi ciri bagi SUV yang satu ini.
Selain itu bodi terlihat lebih ramping tanpa overfender.
Pelek besi heavy duty berdiameter 16 inci menjadi ciri lainnya.
Di Indonesia versi yang satu ini tergolong langka ditemui di jalanan lantaran sebagian besar menjadi kendaraan operasional di areal pertambangan dan perkebunan.
Bagi Indonesia kiprah model ini berakhir pada tahun 1997, tapi pasar internasional baru rampung setahun kemudian.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR