Jip.co.id - Sebuah mobil yang masuk ke usia 30 tahun bisa dibilang sudah masuk kategori uzur.
Begitu pula yang terjadi pada Suzuki Jimny LJ80V milik Agung Prawira.
Dilihat sekilas, tidak ada bagian yang mulus atau klimis lagi saat memasuki usia ke-34.
Namun bukan itu yang menjadi dasar, saya mengagumi Jimny ‘Jangkrik’ ini.
Melainkan keorisinalan part dan aksesori yang dibawanya.
(Baca Juga : Modifikasi Suzuki Jimny Ini Siap Untuk Dibawa Liburan di Hutan )
Di beberapa bagian justru mulai menyingkap warna dasar sampai ke kulit pelat aslinya.
Kondisi yang dibiarkan apa adanya mengingatkan pada penyuka aliran ‘Car Patina’.
Sekumpulan para pemuja cat orisinal yang dibiarkan memudar seiring berjalannya
waktu.
Pun seperti kulit Jimny Jangkrik ini yang oleh Agung dianggap indah karena menua tanpa tergesa.
Beruntung Agung Prawira mendapatkan Jimny LJ80 yang mampu bertahan lebih dari 3 dasawarsa dalam keorisinalan.
Terima kasih pun terucap untuk pemilik Jangkrik ini sebelumnya karena cukup baik merawat.
“Beruntung dapat memboyong Jangkrik ini pulang,” ungkap suami dari Wangi Puspasari ini.
Ada dua keuntungan yang sebenarnya didapat, pertama mendapat Jimny yang terawat dan sehat.
(Baca Juga : Suzuki Jimny Lawas Satu Ini, Tampil Dengan Gaya Lewati Masanya)
“Banyak rekan-rekan yang tengah melakukan restorasi Jangkrik, menggambil jip ini sebagai acuannya.” jelasnya
Mesin F8 berkapasitas 800cc masih asli dan belum sekalipun pernah turun mesin.
Belum ada embel-embel modifikasi dan tambahan alat peningkatan performa, mesin ini masih cukup segar.
Sedangkan untuk transmisi, tentu saja masih setia menggunakan yang asli milik Jangkrik.
Belum ada tanda-tanda pernah dibongkar.
Dimungkinkan karena perawatannya yang extra apik.
Sayangnya sistem pengereman LJ80 ini sudah diganti dengan diskbrake dari Jimny Gen II.
Namun penggantian ini bukan tanpa alasan, mengingat sistem rem yang lama sudah kurang aman untuk jalan harian.
(Baca Juga : Jangan Anggap Remeh Suzuki Jimny Ini Pakai Mesin Mobil Eropa )
Hanya saja jok depan perlu dilapisi kulit sintetik untuk menjaga kondisi kulit asli bawaan showroomnya.
Sedangkan jok belakang sengaja disimpan karena Jimny sering digunakan untuk mengangkut barang.
Pelek kaleng orisinal bawaan kendaraan masih disimpan.
Pelek milik Jimny JA71 lengkap dengan ban limbah asal Jepang sebagai penggantinya.
Salah satunya tombol ventilasi udara untuk mengalirkan hawa ke dalam kabin, demikian juga dengan tombol wiper serta engkol regulator kaca semuanya utuh dan orisinal.
Walau sudah nampak usang namun, stiker informasi dan petunjuk orisinal masih terpampang pada tempatnya, begitu pun dengan plat Vehicle Indentity Number (VIN).
Mika-mika lampu tak lagi mulus dan cerah, namun demikian kesemuanya orisinal.
Namun ada keraguan dari sang pemilik mengenai mika sein bagian depan kiri, saat didapatkan jip ini memiliki bekas tabrakan pada bagian tersebut.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR