Jip.co.id - Ban mobil merupakan komponen yang vital karena mengalami kontak langsung dengan permukaan jalan.
Selain itu, ban mobil merupakan komponen yang menggerakan mobil ke suatu arah pergerakan.
Kondisi ban yang kurang baik berpotensi menyebabkan kecelakaan sewaktu-waktu.
Salah satunya adalah risiko pecah ban mobil saat sedang berkendara di jalan, terutama saat sedang di perjalanan dengan kecepatan konstan.
"Akibat dari pecah ban adalah kurangnya tekanan angin, bukan karena kelebihan angin," tegas Adrianto Sugiarto Wiyono, Intruktur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC).
(Baca Juga : Jangan Anggap Remeh, Ini Pentingnya Melakukan Rotasi Ban Mobil)
Lho, kok bisa?
Kurangnya tekanan angin pada ban menyebabkan struktur ban yang terdiri dari kawat baja melemah dan tidak optimal menopang bobot kendaraan.
Akibatnya lama kelamaan struktur ban yang menjaga bentuk ban bisa rusak, kawat baja putus, bahkan bisa robek.
Hal ini bisa semakin parah bila pengemudi berkendara dengan kecepatan yang cukup tinggi.
Struktur ban yang lemah dipaksa untuk berputar dengan kecepatan tinggi dan menahan bobot yang cukup berat sehingga berpotensi pecah ban.
"Kalau tekanan angin melebihi batas hanya berpengaruh pada kekerasan bantingan karena ban memiliki struktur yang menoleransi tekanan angin berlebih," ujar Adrianto.
Selebihnya, jika pecah ban karena terkena benda tajam atau benturan itu disebabkan faktor eksternal dan bisa berdampak terhadap ban dengan kondisi apapun.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR