Jip.co.id - Frans Yoga, lelaki berumur seperempat abad ini doyan modifikasi mobil sejak SMA.
Penekanan pada sektor kaki-kaki selalu menjadi main course.
“Dulu tertantang masukin pelek ring 20 lebar 10,5 ke Accord Cielo,” tegasnya. Tapi, itu dulu.. tahun 2003 silam.
Seiring berlalunya fase ‘mobil ceper’ dalam hidupnya, memiliki mobil yang bisa diajak ke mana saja menjadi prioritas baru.
Nissan Navara yang sempat menjadi idola di awal kemunculannya pun menjadi pilihan.
(Baca Juga : Suzuki Jimny Satu Ini Sukses Dibuat Jadi Lebih Bergaya Oleh Pemiliknya)
Tanpa ba bi bu ia pun membenamkan ban 33 inci di mobil off-road pertamanya, dengan harapan dapat menaklukkan lebih banyak medan.
Mulai dari iseng-iseng main di Pondok Cabe, sampai akhirnya ikut beberapa event adventure, Yoga akhirnya memutuskan untuk membangun kendaraan khusus untuk Off-road.
Singkat cerita ia akhirnya menjatuhkan pilihan pada Jimny SJ410 tahun 1992 sebagai platform.
Tetapi pengaruh ban 33 inci terus bergelayut saat ia membangun Jimny ini.
Ia tidak perduli apa kata orang, palu sudah diketuk, vonis pun telah dijatuhkan.
Kikin dari Bersama Motor Bekasi pun ditunjuk menjadi modifikatornya.
Maka sejak awal 2012, bergulirlah proyek Bigfoot ini.
Pelek lansiran Enkei berdiameter 15 inci dan ban GT-Radial Savero M/T 33x12.5 menjadi trigger menggelembungnya kolong Jimny.
(Baca Juga : Kakak Beradik Sukses Modifikasi Salah Satu Jimny yang Langka Ini)
Agar makin pede, kaki-kaki Samurai turut dibenamkan.
Masalah berikutnya adalah tenaga mesin F10A tidak dapat mengakomodir gardan baru dan ban 33.
Mesin Vitara G16B yang memang cukup populer di kalangan pencinta Jimny pun menjadi pilihan, walaupun Yoga membiarkannya dalam kondisi standar.
“Yang penting mesinnya sehat & handal diajak adventure,” jelas anggota klub DirtyFun ini.
Tapi dengan alasan kenyamanan, Yoga lebih memilih jok Recaro LX ketimbang bucket kompetisi.
“Soalnya sering dipake harian juga, kenyamanan harus tetep diperhatiin!”
Setelah proyek Jimny ini kelar, pengusaha restoran ini pun makin semangat ikut event adventure baik dengan teman di klub, maupun pada skala yang lebih besar.
Untuk mobil yang masih dipakai harian, penggunaan correction per cukup jarang, karena cukup merepotkan untuk manuver dalam kota.
(Baca Juga : H&R Bikin Suspension Kit Untuk Jimny Terbaru Biar Sigap di Tikungan)
Denger-denger sih proses upgrade sedang dilakukan, yang penting jangan lebih banyak upgradenya daripada touringnya hehehe…
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR