Ini Reaksi Mitsubishi Mengenai Rival Baru Outlander Sport Asal Cina

Setyo Adi-Otomania

Mitsubishi Outlander Sport

Jip.co.id - DFSK menambah line-up mobil terbaru untuk pasar Indonesia dengan memperkenalkan Glory 560.

Secara tidak langsung Glory 560 dipercaya akan bisa bersaing langsung dengan Toyota Rush, Daihatsu Terios, Mitsubishi Outlander, dan Honda HR-V.

Akan tetapi bukan hanya mengincar konsumen SUV saja.

Mereka juga mengincar pasar lainnya yakni Low-MPV yang didiami oleh Toyota Avanza, Mitsubishi Xpander, dan Suzuki Ertiga.

Tentunya hal tersebut tidak lepas dari perhatian kompetitornya yang berasal dari pabrikan Jepang, salah satunya adalah PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI).

Mengingat Compact SUV milik pabirkan asal Tiongkok itu akan bersaing dengan Outlander Sport yang sudah terlebih dahulu bermain di segmen tersebut.

Ditambah ada kabar yang menyebutkan nantinya harga yang ditawarkan Glory 560 bakal mepet dengan Xpander, yakni di angka Rp 270 jutaan.

Irwan Kuncoro, selaku Direktur Penjualan dan Pemasaran MMKSI mengungkapkan, pihaknya tidak merasa terusik dengan hadirnya Glory 560.

Malah pihaknya menyambut baik hadirnya SUV terbaru asal tiongkok tersebut di Tanah Air, karena hadirnya pemain baru justru berdampak positif bagi pasar.

Rianto Prasetyo

DFSK Glory 560

"Kalau saya sih fine-fine saja, maksudnya itu ya pilihan konsumen lebih banyak, mungkin market size-nya juga akan terdorong makin besar," ujar pria yang akrab disapa Irwan ini, Rabu (27/3/2019).

"Artinya kami juga ada kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak lagi dengan kue yang lebih besar," lanjutnya saat berada di daerah Cipondoh, Banten.

Irwan menambahkan, dalam membeli sebuah kendaraan tentunya ada banyak hal yang diperhatikan oleh konsumen di Tanah Air.

Tidak hanya sekadar produk dan harga yang ditawarkan.

"Bukan produk saja yang dipertimbangkan konsumen, tapi segmen pricing juga kan, memang betul di angka Rp 300 jutaan kami punyanya sekarang Outlander Sport," kata Irwan lagi.

"Kita lihat saja, pilihan konsumen kan semakin banyak, produk baru dan merek baru. Karena apa yang jadi pertimbangan enggak hanya produk kan, tapi juga aftersales, jaringan dealer, resale value, banyak pertimbangannya," tutupnya.