Jip.co.id - Nissan Terrano adalah salah satu SUV yang cukup punya nama dahulu.
Nissan Terrano pertama kali meluncur di Indonesia pada 1995 dan terakhir diproduksi pada 2006.
Selama 11 tahun bertugas, Nissan Terrano mengandalkan mesin yang sama, yaitu 4 silinder segaris SOHC 2.400 cc dengan kode Z24.
Cuma terjadi sedikit ubahan dari pengapian platina menjadi CDI.
Ini terjadi ketika Nissan Terrano mengalami facelift pertama kali pada 1997.
(Baca Juga: Wah, Ban Ternyata Bisa Pengaruhi Konsumsi BBM)
Mesin dengan sistem bahan bakar karburator ini menghasilkan tenaga 118 dk/4.800 rpm dan torsi 181 Nm/2.800 rpm.
Dapur pacu ini dikawinkan dengan transmisi manual 5-speed.
Mesin berkarburator memang jadi kekurangan Terrano, ia kalah efisien dibanding SUV lain yang sudah menganut sistem injeksi.
Namun, di sisi lain menjadi berkah tersendiri.
Kesederhanaannya memungkinkan mesin ini dirawat bengkel mesin mana pun.
Oleh karena itu selalu lakukan test drive untuk mendeteksi kekurangan pada Terrano yang akan Anda beli.
Akselerasi yang baik dan ringan menjadi indikasi bahwa mesin masih sehat.
Namun, jika akselerasi terasa lelet dan lamban, maka ada dua kemungkinan penyebabnya.
Pertama, kompresi tidak optimal lagi sedang kedua adalah macetnya throttle sekunder pada karburator.
Masalah kedua ini masih bisa ditangani dengan membersihkan bagian yang bekerja dengan sistem vacuum tersebut.
(Baca Juga: Modifikasi SUV, Nissan X-Trail Ini Dibuat Jauh Lebih Keren)
Caranya dengan menyemprotkan cairan WD40.
Poin pengecekan selanjutnya adalah transmisi.
Biasanya masalah girboks muncul karena kondisi sinkromes yang telah aus, terutama kala perpindahan dari gigi 2 ke 3 atau dari 3 ke 2.
Kondisi ini biasanya terjadi karena penggunaan oli transmisi yang keliru.
Produsen menyarankan oli SAE90 GL4, tapi sering ditemui menggunakan oli SAE90 GL5 yang aslinya untuk gardan.
Oh ya, kasus tidak maksimalnya fungsi pompa bensin sering juga menimpa pemilik Terrano.
SUV Nissan ini mengandalkan pompa bensin elektronik yang dipasang dalam tangki bahan bakar.
Terkadang pompa ini mati atau rusak, tanpa ada gejala sama sekali.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR