Jip.co.id - Chevrolet pertama kali masuk ke Indonesia pada 1927 melalui NV General Motors Java Handel Maatschappij (NVGMMJHM).
Di Indonesia General Motors (GM) mendirikan pabrik perakitan mobil pertama di Tanjung Priok pada 1930.
Sempat dihentikan sementara akibat invasi Jepang 24 Maret 1942, tapi kemudian beroperasi lagi pada 1946 ketika General Motors Overseas Operations membuka kantor cabang di Jakarta.
Namun, setelah 10 tahun beroperasi, pada rapat pemegang saham pada 14 April 1956 diputuskan bahwa NVGMMJHM dan Djakarta Branch dilikuidasi.
Pabrik perakitan GM ini kemudian diambil alih pemerintah dan berganti nama menjadi Gaya Motor.
(Baca Juga: Chevrolet Pamit, Kisah Pabrik Perakitan Mobil Pertama di Indonesia)
Setelah General Motors (GM) cabut dari Indonesia, Chevrolet kembali melalui PT Garmak Motor Ltd pada 1976.
PT Garmak Motor Ltd adalah agen tunggal pemegang merek (ATPM) dan perakitan untuk Chevrolet di Indonesia.
PT Garmak Motor Ltd dimiliki oleh Probosutedjo, adik dari Presiden kedua RI Soeharto.
Sayangnya, penjualan Chevrolet di tangan PT Garmak Motor Ltd kurang mengilap.
Sampai akhirnya GM membeli 60 persen saham PT Garmak Motor Ltd pada 1993 dan mendirikan usaha patungan (joint venture) PT General Motors Buana Indonesia dengan fasilitas perakitan di Pondok Ungu, Bekasi.
(Baca Juga: Waduh, Chevrolet Siap Meninggalkan Indonesia Awal Tahun 2020)
Pada 1994 meluncur mobil penumpang pertama mereka, yaitu Opel Vectra.
Setahun kemudian (1995) Opel Blazer diluncurkan di Indonesia.
Opel Blazer ini laris manis jualannya dan termasuk salah satu perintis SUV di Indonesia.
Nama Opel Blazer ini bertahan selama 7 tahun karena pada tahun 2002 nama Opel Blazer diganti dengan Chevrolet Blazer.
Ini bertepatan dengan momen peluncuran Chevrolet sebagai pengganti Opel sekaligus menjadikannya sebagai merek andalan GM di Indonesia.
(Baca Juga: Harga Terkini Chevrolet Trax, Compact SUV Bermesin Turbo Asal Amerika)
Namun, pabrik perakitan tersebut ditutup pada 2005 dan GM Indonesia berubah menjadi distributor mobil nasional (PT GM AutoWorld Indonesia) pada 2006.
Pada Agustus 2011 GM mengumumkan akan membangun lagi pabrik di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.
Pembangunan pabrik selesai 2012 dan mulai memproduksi Chevrolet Spin pada 2013
Chevrolet Spin sempat menjadi tulang punggu GM di Indonesia, tapi cuma sebentar.
Pasalnya pada 2014 penjualannya melorot tajam dan berujung ditutupnya pabrik Pondok Ungu, Bekasi pada 2015.
(Baca Juga: Bagiamana Kondisi Spare Part Fast Moving Chevrolet Captiva Diesel?)
Kantor General Motors Indonesia pun pindah dari Bekasi yang sepi ke kawasan elit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Dan 4 tahun kemudian GM mengumumkan akan menghentikan penjualan di Chevrolet pada tahun 2020 (28/10).
"Di Indonesia, kami tidak memiliki segmen pasar otomotif yang dapat memberikan keuntungan berkesinambungan," jelas Hector Villarreal, Presiden GM Asia Tenggara dalam rilis resmi yang diterima jip.co.id.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR