Jip.co.id - Pabrikan mobil pasti telah menentukan spesifikasi oli diesel yang pas untuk mobil diesel Anda.
Spesifikasi oli diesel untuk mobil Anda tercantum di buku manual atau pedoman pemilik.
Namun, banyak pemilik mobil yang tidak puas dengan oli diesel standar.
Mereka memilih oli diesel aftermarket yang spesifikasinya lebih tinggi dan harga lebih mahal dengan harapan mendapatkan performa terbaik.
Nah, bagaimana cara memilih oli diesel yang tepat?
(Baca Juga: Injektor Mesin Diesel Common-rail Bisa Rusak, Jika Sering Menyepelekan Isi Bahan Bakar )
Utamanya adalah melihat viskositas oli diesel.
Viskositas adalah tingkat kekentalan oli.
Semakin rendah viskositasnya, maka semakin encer oli tersebut.
Oli yang lebih encer membuat komponen mesin lebih ringan bergerak.
Selain itu, oli encer punya kemampuan sirkulasi lebih baik di dalam mesin.
(Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Kenapa Isuzu Banyak Bikin Mobil Mesin Diesel)
Namun, semakin encer oli, maka tingkat penguapannya pun semakin tinggi.
Tak perlu melompat jauh saat memilih oli yang lebih encer.
Jika oli standar mobil Anda 15W-40, maka bisa memilih yang 10W-40.
Kedua, lihat spesifikasi oli.
Umumnya oli memakai spesifikasi lansiran API (American Petroleum Institute).
API menggunakan 2 huruf sebagai penanda.
(Baca Juga: Mobil Mesin Diesel Tahan Air? Ternyata Begini Penjelasan dari Ahlinya)
Huruf pertama adalah "C" sebagai tanda untuk mesin diesel (Compression).
Huruf kedua adalah F, G, dan H.
Semakin tinggi huruf kedua, semakin baik spesifikasi oli tersebut.
Jadi CG lebih baik dari CF sedang CH lebih bagus dari CG.
Terakhir, sebaiknya pilih oli sintetis.
Pasalnya ia memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghadapi oksidasi dan mampu mengimbangi putaran mesin yang tinggi.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR