Jip.co.id - Dalam menjaga performa SUV Anda tetap oke dan prima, oli mesin harus sering diganti secara berkala.
Akan tetapi pada kenyataannya ada saja pemiliki mobil yang terkadang lupa mengganti oli sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Jika mengacu pada buku manual, seharusnya ganti oli dilakukan tiap 10.000 Km atau tiap 6 bulan sekali.
Namun apa yang terjadi jika telat mengganti oli mesin?
(Baca Juga: SUV Terbaru DFSK Akan Segera Meluncur, Ini Perbedaannya Dengan Glory 580)
Jika hal ini terjadi ada gejala yang bisa Anda rasakan.
“Untuk gejala karena telat mengganti oli mesin, yakni tenaga mesin jadi berkurang,” ungkap Taqwa Surya Swasono, Tuner Garden Speed di kawasan Cilandak.
Hal ini disebabkan karena tekanan kompresi rendah sehingga performa mesin menurun.
Tugas oli selain melumasi bagian yang bergesekan, juga membilas friksi carbon sisa pembakaran.
(Baca Juga: Jangan Sampai Lupa Diganti Ya Lubrikasi Untuk Transmisi)
“Dalam jangka panjang, telat mengganti oli mesin akan memperpendek usia mesin dan ada penumpukan sludge oli atau kerak,” imbuh Taqwa.
Jika didiamkan, maka komponen seperti blok silinder akan cepat aus.
Maka dari itu, sangat mungkin telat penggantian oli bisa menyebabkan mobil harus turun mesin.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR