Jip.co.id - Lahir tahun 1999, Daihatsu Taruna pernah menjadi SUV andalan di tanah air.
Kalau sekarang, kondisinya rata-rata sudah tua dan perlu banyak perbaikan.
Relatif sedikit yang masih segar bugar mengingat mobil ini mengisi segmen keluarga yang pemakaiannya cukup tinggi.
Namun bicara seluk-beluknya dulu, mesin secara umum tak ada masalah berarti dengan mesin Taruna.
Kelebihannya, penggunaan material aluminium untuk blok mesin gampang melepas panas.
Kelemahannya juga ada di mesin, rentan panas. Jika mobil pernah overheat, sambungan blok dan kepala silinder perlu diwaspadai.
Baca Juga: Daihatsu Taruna, SUV Pertama Daihatsu, Modern Dan Tuai Pujian
Jok cukup empuk, hanya beberapa pemilik Taruna FGX mengeluhkan bunyi dari pengikat jok baris kedua lantaran hanya bertumpu pada satu titik.
Solusinya, anda bisa beri bantalan karet untuk menghilangkan bebunyian.
Suspensi Daihatsu Taruna cukup nyaman karena di keempat rodanya sudah menggunakan per keong.
Namun kekuatan kaki-kaki ini tetap ada batasnya, apalagi jika kerap melintas di jalan rusak atau berlubang.
Sudut camber positif pada roda depan menjadi kendala tersendiri bagi Daihatsu Taruna.
Mengakalinya, dapat dibuatkan baut camber adjustable agar posisinya dapat diatur saat proses spooring.
Gardan Taruna generasi 1999 hingga 2001, memiliki gardan dengan celah antargigi differential yang cukup besar.
Akibatnya suara gemuruh kerap terdengar saat diajak melaju di kecepatan tinggi.
Editor | : | Omhari |
KOMENTAR