Jip.co.id - Sang pemilik FJ yang ingin dirahasiakan namanya ini merupakan pelanggan setia ProRock Engineering.
Sempat beberapa kali bangun tubular custom dari tangan dingin Widodo Teguh sang punggawa ProRock. Bahkan, beberapa kendaraannya juga dibangun disini.
Konsep yang dilakukan oleh Mr.X adalah mengubah Land Cruiser J40 miliknya ini jadi tunggangan ekspedisi. Ubahan paling jelas ada di bodi dan wheelbase.
Dengan mengambil wheelbase dari Land Cruiser J43, panjang wheelbase medium dari generasi J40, atau kita biasa kenal dengan sebutan Hardtop atau FJ40.
Baca Juga: Toyota Land Cruiser FJ45 Ini Dibuat Muda Agar Lebih Enak Digunakan
Sekilas konsep modifikasinya menyambungkan dua habitat off-road. Secara keseluruhan, konsep yang diambil adalah modifikasi rock crawler di Amerika.
Namun dengan perangkat tambahan khas off-road ekspedisi di Indonesia.
Karena semua sudah custom dan diubah. Rasanya tidak afdol kalau belum engine swap. Mesin 2F bawaan J40 pun dipensiunkan.
Mesin asli digantikan milik Land Cruiser serie 80 dengan mengambil tipe mesin 1HZ. Mesin diesel konvensional kapasitas 4.2 liter tanpa turbo.
Karena ingin mendongkrak tenaga 1HZ. Mesin diesel ini pun kini dapat induksi turbo racikan ProRock Engineering. Kini mesin 1HZ jadi lebih galak.
Tidak hanya mesin, griboks bawaan mesin 1HZ manual 5 percepatan pun turut digunakan.
Agar kaki-kaki kekar, andalkan bonggol gardan 9,5” milik Land Cruiser serie 60. Agar kuat, selongsong gardan pun dapat reinforcement.
Internal gardan standar sudah ditanggalkan semua. As roda pakai bahan chromoly dari ProRock Engineering. Side gear atau final gear sudah ganti dengan Revolution ukuran 4.88 plus tambahan locker ARB.
Untuk konstruksi suspensi dan per custom pakai Rough Country khusus Wrangler JK dengan long arm, alasannya karena bobot mirip dengan JK.
Baca Juga: Toyota Land Cruiser Ini Dapat Ubahan Simpel tapi Tetap Keren dan Gagah
Salah satu yang menarik adalah sokbreker yang digunakan. Bukan karena perkara pakai FOX 2.5” Remote Reservoir. Tapi karena sokbreker sudah spesial revalving atau diatur ulang oleh engineer dari FOX langsung di Amerika.
Kalau diperhatikan di gardan depan, sistem steeringnya juga sudah dibantu oleh PSC Hydrolic steering assist, jadi walaupun ban besar tetap ringan diputar tangan.
Untuk kabin sendiri, pilihannya jatuh ke softop atau atap kanvas. Kabin bagian belakangnya sudah dipenuhi dengan boks kompartemen barang.
Karena juga mengusung konsep kendaraan off-road ekspedisi dengan durasi panjang. Sumber kelistrikan saat camping pun sangat dipikirkan.
Dipasangkan solar panel di atap untuk jadi sumber daya listrik, dan ditampung dengan sistem elektrik dari RedARC asal Australia.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR