“Biar hasil maksimal, fungsional dan tampilannya rapih. Saya kirim ke bengkel Khesena,” terang suami dari Resa Sefrianingtyas. Kalau buat ‘main’ paling tidak punya body protector memadai. Ditambah lagi bumper depan dan belakang bisa dijadikan recovery point yang benar. “Sesuai dengan konsep sopan buat harian tadi. Makanya desain bumper pipa dibuat minim, diusahakan tidak merusak estetika desain bumper aslinya. Tapi dudukannya proper, jadi tetap aman dan fungsional buat main,”
“Pokoknya dua fungsi, karena buat harian tidak mungkin saya pakai ban tapakan ekstrem seperti ini. Jadi kalau tidak off-road, pakai ban tipe H/T (Highway Terrain). Nah, kalau tampilannya terlalu off-road look, pasti tidak cocok dong pakai ban aspal. Makanya dandanannya minimalis saja, biar bisa dua habitat,” tutup Ayah dari Nadine Salsabila Putri ini.
Mesin diesel 4D56 turbo intercooled bawaan Triton GLS sedikit dioptimalkan pada saluran intake dan exhaust.
Jalur pipa udara yang dihisap oleh mesin diganti menggunakan pipa stainless dan saringan udara pakai Apex.
Baca Juga: Angkat Kap Mesin Gak Berat Lagi, Pakai Hood Damper Aftermarket
Sedangkan pipa knalpot diganti diameter lebih besar dengan meniru sistem exhaust milik Kansai garapan RnG Speed.
Untuk bumper dibuatkan model pipa, yang berfungsi sebagai dudukan winch. Desain bumper depan terlihat serasi dengan bentuk asli bumper Triton GLS.
Sengaja menggunakan winch tidur agar bisa tersembunyi di dalam bumper. Bumper belakang sekaligus dijadikan protector bodi atau bak.
Tentunya tak ketinggalan dipasangkan tow point untuk bertenggernya shackle. Dibagian kaki-kaki, konstruksinya masih mempertahankan bawaan Triton GLS.
Hanya per dan sokbreker depan diganti pakai produk Dobbinsons. Untuk belakang, masih dipercayakan per asli Triton.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR