Jip.co.id - Kita kembali ke beberapa tahun silam.
Meski sekadar facelift, PT General Motors Indonesia (GMI) memastikan efek kedatangan All New Chevrolet Trailblazer-nya terasa besar di segmen SUV diesel 7-seater Indonesia, 2017.
Memulainya, menjadi SUV ladder-frame termurah dan masih dapat gratis servis serta jasa selama 3 tahun, mungkin bisa langsung menarik perhatian.
Juga melongok betapa panjangnya daftar fitur di brosur yang dibawa, kami pun terheran-heran bagaimana GMI dapat menjual Trailblazer dengan harga seterjangkau ini.
Apakah benar tak ada kekurangan?
FITUR
Selain Remote Engine Start, satu-satunya fitur yang menarik dari Trailblazer hanya head unit MyLink 8 inci yang sudah bisa digunakan untuk Apple CarPlay dan Android Auto.
Serta 7-speaker dengan center speaker untuk membuat merdunya suara Freddie Mercury terdengar dari tengah dasbor.
Lalu yang membuat brosurnya memiliki daftar panjang, sengaja diletakkan di kolom Safety, karena memang lebih terpakai untuk aspek tersebut.
Meski tak bisa dibilang istimewa, namun konsumsi Trailblazer terbilang irit untuk dapat mengangkut 7-penumpang.
Kami berhasil mendapatkan konsumsi dalam kota dan luar kota di atas 10 km/liter, bahkan ketika berkali-kali melewati kemacetan parah dan dinyalakan idle saja.
Ketika menempuh konstan 100 km/jam, konsumsinya tidak sebaik para pesaing, meski jarum takometer untungnya masih mentok di 1.600 rpm untuk membuat suara mesin tidak terlalu berisik. Cari Eco Mode? Enggak ada.
PERFORMA
Hanya tersedia satu pilihan mesin, yaitu DURAMAX 2.5L yang ditambahkan VGT. Angkanya sangat brilian di atas kertas, tenaga 178 dk dan torsi 440 Nm.
Yang membuat kaget adalah akselerasinya sanggup mengalahkan segment leader, Pajero Sport Dakar.
Napas untuk mencapai kecepatan 60 km/jam terasa sangat panjang di gigi dua dan terbukti, waktu yang dibutuhkan untuk mencapainya hanya butuh 4 detik.
Hal tersebut berkat masih menggunakan transmisi 6-percepatan, yang sudah diaplikasikan CPA (Centrifugal Pendulum Absorber) dan membuatnya terasa agresif untuk sebuah 6-speed.
Trailblazer juga bergabung ke klub di bawah 10 detik untuk mencapai kecepatan 0-100 km/jam.
Namun seperti setiap SUV diesel dengan turbo besar, butuh sabar untuk merasakan torsi raksasa tersebut, tepatnya hingga menyentuh 2.000 rpm.
Faktor turbo lag ini paling terasa ketika sedang cruising santai kemudian kick down, akan ada jeda hingga kepala pengemudi terhempas ke headrest.
Oh iya, setiap angka performa Trailblazer anyar ini mengalahkan pendahulunya yang menggunakan mesin 2.8 L.
SAFETY
Dimulai dari ESC (Electronic Stability Control), torsi 440 Nm tidak akan membuat ban spin karena tenaga lebih dikontrol saat terdeteksi kehilangan traksi.
Kemudian kami suka karena 8 sensor parkir dan kamera mundur terintegrasi ke sistem dengan proper, sehingga status sensor terdeteksi di MID dan kamera tersedia dengan dynamic guidelines.
Lalu masih ada LDW (Lane Departure Warning) yang akan memberi peringatan bunyi dan indikator berkedip saat mobil berjalan keluar lajur di atas kecepatan 60 km/jam.
SBZA (Side Blind Zone Alert) juga akan mendeteksi jika ada objek di samping belakang dengan radius 3,5 m, yang sayangnya tidak dilengkapi dengan bunyi.
Favorit kami, FCA (Forward Collision Alert) yang akan memberikan alarm di kaca dan bunyi ketika berjalan di atas 40 km/ jam dan mendeteksi adanya kendaraan di depan dalam jarak sekitar 60 m. Sisanya, ada 3-airbags cruise control, hill start assist dan hill descent control yang lebih umum.
Perlu diingat, semua sistem canggih milik Trailblazer LTZ ini hanya berfungsi untuk memperingati dan tidak dapat mengambil aksi sendiri seperti yang ada pada Ford Everest Titanium, ya tak ada gading yang tak retak.
Meski mayoritas baik, ternyata masih ada hal yang bisa ditingkatkan.
Memang dikatakan telah melewati pengembangan, namun feel suspensi masih berlebih keras dan membuat karakternya sangat kasar.
Benar, melewati setiap jenis rintangan, baik itu polisi tidur speed bump hingga lubang kecil sekalipun, semua getaran akan terasa ke dalam.
Pun aplikasi CPA tetap masih menyisakan getaran di setirnya saat idle. Rasanya seperti pikap Colorado yang menyamar jadi sebuah SUV.
Untungnya, GM kini menggunakan electric power steering dan membuat feel menyetirnya di aspal jauh lebih baik.
Tetap saja, memutar setir yang ringan di kecepatan rendah tersebut dan responsif saat kencang, radius putarnya membengkak jadi 6 m alias jadi yang paling sulit untuk membuat u-turn dibanding setiap pesaingnya.
Spesifikasi Chevrolet Trailblazer LTZ 2017
Mesin: XLD-25 DURAMAX Diesel 4-silinder segaris dengan Variable Geometry Turbocharger (VGT) dan Intercooler
Kapasitas 2.499 cc
Rasio Kompresi 16,5 : 1
Layout Mesin Mesin Depan
Penggerak Roda Belakang
Tenaga Maksimum 178 dk @ 3.600 rpm
Torsi Maksimum 400 Nm @ 2.000 rpm
Transmisi Otomatis GM 6-percepatan
Dimensi (p x l x t) 4.887 mm x 1.902 mm x 1.852 mm
Wheelbase 2.845 mm
Radius Putar 6 m
Ground Clearance 221 mm
Departure Angle 25 derajat
Approach Angle 28 derajat
Wading Depth 600 mm
Sistem kemudi Electric Power Steering (EPS) dengan Variable Steering
Suspensi Depan Independent dengan Coil Springs
Suspensi Belakang Live Axle dengan Coil Springs
Damper Digressive Damper
Rem Depan/ Belakang Cakram Ventilasi/Cakram Ventilasi dengan ABS, EBD, BA, ESC, HSA, HDC
Ban Bridgestone Dueler H/T 265/60R18
Berat Kosong/ Kotor 2.023 kg / 2.700 kg
Kapasitas Tangki 76 liter
Harga saat meluncur 2017: Rp 455.000.000 on the road Jakarta
0-60 km/jam 4 detik
0-100 km/jam 9,7 detik
40-80 km/jam 4,3 detik
0-201 m 10,9 detik
0-402 m 17 detik
Konsumsi Dalam Kota 10,6 km/liter
Luar Kota 13,5 km/liter
Konstan 60 km/jam 20 km/liter @ 1.400 rpm 5th
Konstan 100 km/ jam 14,9 km/liter @ 1.600 rpm 6th
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR