Jip.co.id - Berkendara kala hujan deras atau jalan basah bisa jadi berbahaya bagi pengendara, apalagi kondisi kendaraan serta ban dalam kondisi kurang prima.
Beragam kemungkinan risiko kecelakaan di jalan raya dapat terjadi saat hujan,
salah satu yang memungkinkan dialami adalah hydroplaning.
"Hydroplaning terjadi pada saat berkendara di jalanan basah, yang menyebabkan ban mengambang (tidak menyentuh jalan) ketika melewati genangan air," ujar Budi Mahendra, selaku Executive Coordinator CSVC division PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
"Paling terburuk dapat mengakibatkan kendaraan kehilangan kendali," lanjutnya.
Baca Juga: Nissan Magnite vs Kia Sonet, Mana yang Bisa Lebih Irit?
Nah, untuk mengantisipasi hydroplanning terjadi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sehingga berkendara menjadi aman dan nyaman.
Pertama adalah mengatur kecepatan, ketika hujan sebaiknya kecepatan maksimal kendaraan 70 km per jam, dan perhatikan kecepatan kendaraan disekitar.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya selip pada kondisi jalan basah.
Kedua adalah mengecek kondisi ban, sebelum berkendara sebaiknya memeriksa kembangan ban mobil dalam keadaan baik.
Baca Juga: Restorasi Suzuki Jimny Sierra Ini Hasil Kolaborasi Suami Istri
Apalagi pada musim hujan, ban yang prima adalah hal yang sangat penting.
Selain itu, saat membeli ban pilihlah ban yang direkomendasikan untuk permukaan kering dan basah.
Terakhir cek tekanan angin, apakah sudah sesuai dengan standar tekanan angin yang ditetapkan (sesuai dengan spesifikasi standar masing-masing kendaraan).
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR