Jip.co.id - Untuk mengurangi body roll ada berbagai cara salah satunya dengan pemasangan balance arm di SUV dan double cabin Anda.
Alat ini dipasang pada bagian gardan belakng, yang fungsinya membuat gerakan gardan dan arm lebih stabil pergerakannya saat bermanuver di jalan raya.
Balance arm hanya tersedia untuk SUV dan double cabin dengan ladder frame seperti Toyota Fortuner dan Hilux, Mitsubishi Pajero Sport dan Triton serta Ford Ranger.
Pemasangannya sendiri mudah, lantaran sudah menganut konstruksi bolt on dengan kaki-kaki SUV ladder frame.
Cara kerjanya, yakni dengan mengikat gardan belakang, arm suspensi dan gardan belakang.
Baca Juga: Cerita Restorasi Toyota Land Cruiser FJ45 Untuk Kenangan Masa Kecil
Sehingga, gerakan dari ketiga komponen tersebut bisa lebih terkontrol, dan membuat kaki-kaki SUV dan Double Cabin lebih stabil dalam meredam guncangan di jalan buruk atau saat bermanuver.
Aplikasi balance arm ini, hanya untuk suspensi belakang. Langkah ini tak lantas membuat bantingan suspensi jadi lebih keras.
“Balance arm bukan chassis reinforcement yang membatasi gerakan sasis dan suspensi. Karena dia hanya membuat gerakan arm belakang dan gardan menjadi lebih terkontrol, sehingga membuat kerja suspensi belakang menjadi optimal,” ujar Arif Sugiharto, salah satu punggawa workshop Banteng Mas di Mega Glodok Kemayoran, Jakarta Pusat.
Jadi, jangan khawatir SUV dan double cabin Anda akan berubah karakter suspensi menjadi lebih keras setelah pasang balance arm.
Baca Juga: Tambah Part Ini Aja, Agar SUV Anda Makin Kece
Selama suspensi bawaan seperti per dan sokbreker masih menggunakan bawaan pabrik.
“Untuk SUV dan double cabin, selama tidak pasang per heavy duty atau tipe hard, karakter bantingan suspensi masih nyaman untuk harian,” tambah Andri.
Di pasaran tersendiri, mulai banyak tersedia balance arm untuk SUV dan double cabin.
Salah satunya merek asal Thailand, Australia dan Jepang seperti JS Work, TDC, H-Tune atau INGGC.
Satu setnya dibanderol sekitar Rp 3,3 juta. Pemasangannya pun mudah dan cepat, hanya sekitar 2 jam.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR