Jip.co.id - Setiap ibu hamil biasanya mengalami ngidam, dan itu wajar terjadi. Biasanya identik dengan rasa ingin mengonsumsi makanan atau suatu keinginan yang kurang lazim.
Meski bagi sebagian perempuan, ngidam dianggap sebagai mitos karena tidak ada kaitannya dengan perkembangan janin.
Namun, hal yang tak lazim terjadi pada pasangan asal Karanganyar. Kehamilan anak ke-2 ini terbilang cukup unik karna sang istri ngidam sebuah Defender. Cukup bikin syok ya! "Diawal tiga bulan pertama istri saya ngidam Landy, kaget juga, tapi demi membahagiakan istri gakpapalah", cetus pria yang akrab disapa Agus Lawu.
Ia mengaku tak asing dengan kendaraan satu ini, sebelumnya pernah memiliki Land Rover.
Baca Juga: Buat yang Belum Tahu, Ini Fungsi Garis Warna-warni di Telapak Ban Baru
Bagi Agus Lawu, ia lebih menyukai kendaraan custom karena dibangun sesuai selera dan kebutuhan. Itu menjadi hal paling dasar. Lantas tak jadi soal ia membeli 'bahan' Defender, tahun 2012 diperoleh dari salah satu temannya yang juga pehobi Landy.
Pada awalnya sedikit terhambat soal bengkel lantaran harus mengantri panjang. Tahun demi tahun pun sempat terbengkalai namun tak menyurutkan harapannya. Sementara ia mengumpulkan spare part dan aksesori sesuai keinginannya.
Mulai ada titik terang, semangatnya pun kembali berkobar. Waktu efisien pun hanya dihabiskan dalam jangka satu tahun mulai dari nol sampai jadi. "Cari sparepart dan lainnya nggak susah sih, cuma harus ekstra sabar prosesnya, itu yang paling susah", cetusnya sambil tertawa.
Lantaran kendaraan dibuat dengan gaya kargo, dinding kabin belakang, lantai dan pintu dibuat custom. Sebagian besar bodi juga begitu. Urusan mesin dirasa kurang galak, "Buat kebutuhan saya kapasitas mesin kurang besar, harus upgrade tenaga, lalu saya ganti pakai Isuzu 4JG2T VNT", imbuh Agus Lawu.
Meski demi memenuhi keinginan istri, Agus Lawu tak ingin sekadar berpenampilan Defender standar. Konsep dipikirannya pun sudah cukup matang. Kendaraan harian keluarga, offroad, sekaligus sebagai transportasi hobinya memancing di daerah yang sulit dilewati kendaraan biasa.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
Sumber | : | Majalah JIP |
KOMENTAR