Ambil contoh, mesin turbo kebanyakan memiliki kompresi 9,8:1, sedangkan mesin N/A saat ini bisa mencapai 13,5:1.
Pada dasarnya, mesin turbo memang dirancang memiliki kompresi lebih rendah dibandingkan tanpa turbo.
“Karena mesin turbo akan mengalami peningkatan kompresi saat mendapat semburan udara dari turbo. Pressure udara ke ruang bakar ini otomatis meningkat cukup jauh," ucap Ovi Sarjan yang merupakan tuner engine handal di KS Nusa Motorsport.
"Misalkan sebelumnya 8,5:1 saat dapat boost (udara yang di dorong ke ruang bakar) dari turbo sekitar 1 bar, kompresinya bisa sekitar 12:1,” tambahnya.
Disini bisa digambarkan, walau kompresi yang tertera di spesifikasi lebih rendah. Mesin dengan asupan turbo akan memiliki total kompresi lebih tinggi dari mesin N/A.
Ini menjawab pertanyaan kebanyakan konsumen soal rekomendasi bahan bakar yang direkomendasikan pada mesin turbo.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR