Jip.co.id - Tampilan ala off-road dengan ban kasar dan berukuran besar memang jalan pintas merubah penampilan Jip atau SUV supaya tampak gagah. Penggantian ban berukuran besar memberikan keuntungan berupa bertambahnya ground clearance, approach angle maupun depature angle.
Sehingga dijadikan solusi wajib untuk menambah kemampuan kendaraan menjelajah daerah yang memiliki jalur non aspal. Namun, sebenarnya ban dengan diameter dan ukuran yang lebih besar bisa menimbulkan efek samping.
Pertama, tentunya lebih berat. Penambahan bobot ini tentunya memberikan efek jangka panjang yang kurang baik. Yang paling sering dihajar adalah kaki-kaki, yang terdiri atas tie-rod, ball joint, disusul bearing dan kemudian as roda.
Sah-sah saja mengganti ban dengan ukuran yang lebih gede, namun perlu diperhatikan ukurannya. Semakin besar dan jauh dari ukuran standar pabrik, maka bagian-bagian tersebut semakin rentan akan kerusakan.
Baca Juga: Gak Habis Pikir, Toyota Land Cruiser Diubah Jadi Pikap Monster 6 Roda!
Bushing, tie-rod dan ball joint menjadi parts yang paling dahulu terkena efeknya dalam hal ini. Hal ini berlaku pada semua jenis kaki-kaki , baik itu rigid axle dengan per daun, coil spring maupun suspensi independen.
Bearing alias laher menduduki posisi kedua sebagai bagian yang cepat kalah. Sebagaimana dua perangkat sebelumnya, as roda pun ikut menderita saat ukuran ban diperbesar.
Akan membuat as bekerja lebih keras, karena as roda memiliki stres lebih tinggi, yang menyebabkan as roda menjadi lebih rentan untuk patah, atau setidaknya splinenya terpelintir.
Kita harus sadar bahwa setiap modifikasi ataupun penggantian akan memiliki konsekuensi. Sehingga hal ini akan menjadi dasar kesadaran akan batasan perangkat dan menjadi pertimbangan saat melakukan modifikasi.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR