Jip.co.id - Kendaraan 4x4, pasti sudah umum dengan yang namanya locking hub atau biasa disebut freelock.
locking hub atau freelock hub berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan as roda depan pada kendaraan 4x4.
Sehingga pada posisi 4x2, as roda depan dan juga kopel (depan) tidak ikut berputar.
Baca Juga: Tips Rawat SUV, Kenali Gejala Rusaknya Karet Support Sokbreker
Dengan begitu kerja mesin jadi lebih ringan, dan memudahkan mobil 4x4 kita untuk bermanuver di aspal.
Awalnya, semula freelock hub diaktifkan atau dinon-aktifkan secara manual.
Lalu muncul inovasi proses koneksi/diskonek via tekanan udara dan elektrik yang lebih praktis.
Nah untuk locking hub model tekanan udara atau sistem pneumatik, punya kelebihan dan kekurangan sendiri.
Keuntungan
Keuntungannya, kita jadi dimudahkan saat pengaktifan penggerak 4x4. Dimana pengemudi atau navigator tidak perlu turun dari kendaraan untuk mengkunci mekanisme freelock hub.
Dan as roda depan akan terkunci otomatis bersamaan dengan transfercase saat dipindahkan ke penggerak 4x4.
Baca Juga: Tips Rawat SUV, Kenali Gejala Rusaknya Karet Support Sokbreker
Kekurangan
kekurangannya, karena freelock ini prosesnya melibatkan beberapa komponen penting, yaitu sakelar, silenoid, tabung resevoir udara, slang dan seal khusus.
Apabila salah satu peranti tersebut mengalami kerusakan, maka proses penguncian pun gagal.
Walau menawarkan kemudahan dalam pengoperasian, namun sistem ini lebih riskan gagal dibandingkan versi full mekanikal.
Semakin banyak peranti yang terlibat, maka semakin besar pula peluang terjadi kegagalan. Semua peranti berpeluang rusak dan menggagalkan proses penguncian.
Baca Juga: Cara Untuk Mengecek Kondisi Suspensi Mobil Bekas, Gampang Banget!
Singkatnya, karena melibatkan sistem kelistrikan, kebocoran udara dan juga seal menjadi isu yang harus diperhatikan. Kondisi prima dari masing-masing piranti terkait harus diperhatikan.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR