Jip.co.id - Header banyak diandalkan sebagai pendongkrak tenaga dan efisiensi mesin. Semenjak adanya balap mobil, hampir para pehobi otomotif pasti mengganti exhaust manifold OEM dengan header dari pipa besi, demi mendapat lonjakan tenaga.
Banyak pemilik jip dan SUV yang menukar exhaust manifold dengan header versi aftermarket atau custom.
Toh, tak sulit menemui tukang knalpot yang kini bertebaran di setiap sudut kota. Tinggal datang dan pasang, beres.
Meski begitu, tak sedikit yang merasa tertipu. Gonta-ganti beberapa kali selalu gagal.
Bukannya tenaga bertambah, tapi boros yang didapat. Malah, pada kasus tertentu dapat merusak mesin.
Baca Juga: Tega Banget, Mercedes-Benz G-Class Ganteng Ini Diajak Jumping!
Pilih yang mana ya, 4-1 atau 4-2-1? Untuk harian atau balap? Begitu pertanyaan yang muncul tentang konfigurasi header. Faktanya, memang banyak pendapat yang menyesatkan soal ini. Terutama bagi awam yang mudah tertipu saran bengkel jalanan.
Awalnya dua desain ini muncul dipicu dua hal, pertama karena metode perhitungannya belum secanggih sekarang. Dan kedua, karena keterbatasan tempat pada ruang mesin.
Susunan 4-2-1 memang memancing tenaga pada rpm pertengahan, sedangkan 4-1 diklaim ini rpm tinggi. “Tapi kini, dengan metode perhitungan yang sudah ada, kita dapat membuat sesuai permintaan dan keterbatasan ruang mesin,” imbuh Ben Yamin dari PT Standard Adi Knalpot Indonesia.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR