Jip.co.id - Secara umum, oli mesin mobil wajib diganti setiap 10.000 kilometer.
Saat mengganti oli mesin mobil masih banyak yang enggak mengganti filter oli secara berbarengan.
Seperti kita ketahui, filter oli bertugas menyaring kotoran yang ikut bersama oli mesin saat bersirkulasi.
Padahal, ada efeknya lho kalau filter oli mesin enggak ikut diganti.
Baca Juga: Ternyata Begini Prosedur Penggantian Busi Supaya Tidak Bikin Rusak
"Betul, sampai saat ini masih banyak kok pemilik mobil enggak mengganti sekalian filter oli dengan alasan belum kotor dan hemat pengeluaran," buka Alfonso Deliar dari bengkel Alpha Auto di Bursa Otomotif Sunter (BOS), Jakarta Utara.
"Padahal kalau filter oli enggak diganti bisa berakibat keluar uang lebih banyak nantinya karena mesin dan pompa oli bermasalah," tambahnya.
Filter oli yang enggak diganti lama kelamaan kotoran akan menumpuk dan menyumbat pori-pori.
Biasanya filter oli terbuat dari elemen kertas karena lebih bagus dalam penyaringan kotoran.
Jika kotoran sudah menumpuk maka aliran oli mesin bisa terhambat.
Aliran oli mesin yang terhambat bisa sangat berbahaya karena terkanan oli (oil pressure) akan menurun.
Baca Juga: Periksa Kembangan Ban Setelah Main Off-Road, Biar Hati Tenang
"Kalau tekanan oli mesin menurun bisa berakibat fatal bagi internal mesin seperti metal, setang piston, noken as, klep, dan komponen lainnya yang bergesekan," jelas Alfonso.
Jadi ada baiknya, setiap mengganti oli mesin alangkah baiknya jika filter oli juga diganti baru.
"Beberapa mobil seperti Toyota Avanza harga filter oli mesin juga enggak lebih dari Rp 50 ribu kok, dibanding enggak pernah ganti tapi mesin jadi jebol malah keluar uang jauh lebih besar," tutup Alfonso.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR