Perubahan ini juga bisa diaplikasikan untuk balap yang membutuhkan menaikkan limit rpm dari kondisi standar ECU bawaan pabrik, tanpa menambahkan alat untuk manipulasi data semacam piggy back.
Contoh kasus pada mesin Cherokee CID 242 yang banyak digunakan untuk offroad di Indonesia.
Penggantian resistor X-tal dengan nilai tahanan lebih kecil 10% akan menaikkan batasan putaran mesin, dari 5.200 rpm menjadi 6.000 rpm, dan sekaligus akan membuat pasokan bahan bakar menjadi lean (kering).
Pasokan bahan bakar yang kering akan merugikan untuk aplikasi balap, oleh karena itu disiasati dengan menambahkan satu injector dengan kapasitas 200 cc.
Baca Juga: Filter Bahan Bakar Mesin Diesel Bukan Dibersihkan tapi Harus Diganti
Ini bisa diambil dari Toyota Vios, dan dibikinkan braket adaptor dari aluminium cor yang dipasang di bawah throttle standar.
Input pulsa injector tambahan tersebut dipasok menggunakan pulsa negatif (-) dari ke enam injector standar, dan positif (+) dari listrik kontak.
Input pulsa negative (-) dari ke enam injector standar wajib dibuatkan modul, untuk memparalelkan menjadi satu buah pulsa negative (-), sebagai input injector tambahan.
Input bahan bakar ke injector tambahan ini diparalelkan dari slang bahan bakar standart menggunakan slang T, memakai slang bensin high pressure karena pengaturan pressure bensin biasanya menggunakan FPR (fuel pressure regulating) disetel antara 35-40 psi.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR