Jip.co.id - V-belt merupakan salah satu komponen yang memiliki peranan penting di mobil.
V-belt ini berfungsi menggerakkan atau menghubungkan beberapa komponen di mesin seperti kompresor AC, alternator, ekstra fan, dan power steering hidraulis.
V-belt ini terbuat dari karet dengan penampang trapesium yang dipasang menghubungkan 2 puli.
Faktor apa yang bisa menyebabkan kerusakan pada v-belt?
“Untuk usia pakai v-belt sangat dipengaruhi oleh panas, oli, dan debu,” tutur Rudi Ganefia Workshop Head Auto 2000 Krida Cilandak, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Ini Dia Dua Transmisi Otomatis yang Siap Menghantarkan Tenaga Monster!
Ada berbagai macam kerusakan v-belt yang timbul akibat panas, oli, dan debu ini.
“Jika v-belt terkena tetasan oli akan terjadi slip karena gesekan yang terlalu cepat akhirnya membuat v-belt panas,” ujar Rudi.
Jika v-belt panas, maka ia akan rentan putus.
Selain itu, karena posisinya di ruang mesin v-belt yang panas maka v-belt rentan terkena debu dan dapat membuat v-belt mengeras atau getas.
“V-belt yang mengeras akan lebih mudah retak-retak dan akhirnya aus, jika sudah seperti itu tidak ada cara lagi selain menggantinya,” jelas Rudi.
Baca Juga: Center Ring, Bagian yang Terkadang Kerap Dilupakan Oleh Pemilik Mobil
“Belt yang sudah mulai aus, biasanya akan menimbulkan suara berdecit,” imbuhnya lagi.
Untuk itu lakukan pemeriksaan atau penggantian v-belt secara teratur.
“Sebaiknya lakukan pengecekan atau penggantian di interval servis 40.000-60.000 km, sebab jika putus di jalan tentu akan menyusahkan,” tutupnya.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR