Jip.co.id - Peranti recovery yang menduduki posisi paling wahid di panggung off-road Indonesia adalah winch.
Kondisi geografis dan medan di Indonesia menyebabkan perangkat ini muncul sebagai malaikat penyelamat untuk lolos saat kendaraan terjebak di medan off-road.
Terlebih ketika masuk ke ranah kompetisi, perangkat ini bahkan menjadi penentu kemenangan.
Baca Juga: Beberapa Jenis Remote Winch, Serta Kelemahan dan Kelebihannya
Sehingga dibutuhkan winch yang tak hanya kuat, namun sekaligus cepat dalam menarik kendaraan.
Salah satu fenomena yang muncul dan berkembang dengan pesat adalah munculnya PTO (Power Take-Off) hibrid yang lebih dikenal sebagai PTO Setan.
Jika PTO bekerja dengan putaran rendah dengan rasio 60 : 1 hingga 40 : 1, PTO Setan ini bekerja dengan rasio yang sesuai final gir kendaraan, yang 10 kali lipat dari spesifikasi PTO standar.
Baca Juga: Land Cruiser 300, Begini Impresi Tenaga Mesin dan Suspensi Canggih
Dengan demikian PTO Setan tak hanya memilliki kekuatan instans dari mesin, namun juga memiliki kecepatan tarik yang luar biasa.
Di Malaysia, offroader sana sangat mengandalkan sekali winch jenis ini. Baik dalam offroad kompetisi ataupun adventure.
Sayang sekali, muncul kisah horor yang berkembang di sekitar harum dan manisnya PTO setan.
Perlu diketahui, bahwa PTO setan bergerak dua arah secara bebas saat kendaraan dikopling, dan tidak memiliki rem otomatis.
Karena winch ini juga membukukan catatan kecelakaan cukup banyak dan fatal.
Akhirnya penggunaan winch PTO setan ini akhirnya tidak direkomendasikan untuk kegiatan offroad di Indonesia.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR