Jip.co.id - Semula Noer Samsir gak berpikiran aneh-aneh setelah meminang Suzuki Grand Escudo XL-7 lansiran tahun 2005 ini.
“Awalnya pilih Suzuki XL-7 ini karena 7 seater dan tentu mengincar kenyamanannya, dan saya anggap cocok untuk mobil keluarga,” cerita Samsir.
![Bemper depan Suzuki Grand Escudo XL-7 ini diganti custom sekaligus dipasangi winch elektrik.](https://imgx.gridoto.com/crop/518x43:3772x2275/700x0/filters:watermark(file/2017/gridoto/img/watermark_jip.png,5,5,60)/photo/2022/03/20/_mg_0060jpg-20220320055709.jpg)
Pikirannya mulai terusik setelah mengetahui ada varian Suzuki Grand Escudo XL-7 versi 4x4 di luar negeri.
Proses berburu perangkat 4x4 untuk mengubah Suzuki XL-7 pun mulai dilakukan oleh Samsir, apalagi kalau bukan bertujuan supaya bisa light off-road.
![Gardan depan milik Suzuki Escudo 2.0 karena lebih mudah mendapatkannya.](https://imgx.gridoto.com/crop/547x100:3657x2173/700x0/filters:watermark(file/2017/gridoto/img/watermark_jip.png,5,5,60)/photo/2022/03/20/_mg_0064jpg-20220320055715.jpg)
Segelundung transmisi matik lengkap dengan transfer case 4x4 pun berhasil didapat, namun sayang bukan dari mesin tipe H25 bawaan XL-7 versi Indonesia.
Samsir mendapat transmisi lengkap dari mesin H27 yang menjadi standard mesin Suzuki XL-7 versi luar negeri.
![Sebuah lift jack dipasang pada bemper belakang. Towing bar dan pelindung tangki bensin ikutan dipasang pada Suzuki XL-7 ini.](https://imgx.gridoto.com/crop/172x43:3728x2404/700x0/filters:watermark(file/2017/gridoto/img/watermark_jip.png,5,5,60)/photo/2022/03/20/_mg_0072jpg-20220320055715.jpg)
Akhirnya transmisi matik bawaan mesin H25 dikawinkan dengan transfer case dari bawaan transmisi mesin H27 yang didapat dari luar negeri.
Editor | : | GBRN |
KOMENTAR