Jip.co.id - Kendati pada beberapa kendaraan, rem teromol telah digantikan oleh rem cakram, tetap saja tidak sedikit kendaraan produksi terbaru masih mengandalkannya.
Sederhana, efektif dan relatif lebih murah dari jenis cakram, menjadi alasan eksistensi rem yang dipatenkan oleh Louis Renault ini.
Namun rem teromol memiliki kekurangan, salah satu yang paling mencolok adalah deposit kotoran yang sulit keluar dari dalam teromol yang mengakibatkan kinerja pengereman terganggu.
Apabila deposit yang disebabkan pengikisan brake shoe (kanvas rem) ini dibiarkan berlarut, akan berbahaya karena menyebabkan respons rem menjadi berkurang.
Sebenarnya membersihkan rem teromol secara berkala itu perlu dilakukan, apalagi menjelang perjalanan mudik menuju kampung halaman.
Jika kendaraan dipergunakan rutin setiap hari, sebaiknya maksimal setiap 6 bulan harus dibersihkan.
Bila teromolnya sudah cacat terkikis oleh gesekan kanvas rem, biasanya pijakan pedal rem tak lagi normal.
Menipisnya kanvas rem berpadu dengan teromol yang sudah aus, akan membebani piston pada master rem lebih dari biasanya, sehingga tak jarang minyak rem dapat keluar dari seal silindernya.
Ini salah satu sebab rem teromol menjadi basah, segera lakukan perbaikan supaya perjalanan mudik lebih aman.
Baca Juga: Sobat JIP Pakai Ban Tubeless Untuk Mudik? Perhatikan Dulu Hal Ini
Editor | : | GBRN |
KOMENTAR