Walau tergolong dalam keluarga besar 70 series, namun Bundera sangat berbeda dengan 70 series lainnya.
Baca Juga: Belum Semua Paham, Ini Fungsi Tombol Kecil Di Samping Tuas Transmisi Matik
Selain menggunakan kapasitas mesin yang lebih kecil, Bundera juga menawarkan konsep lainnya sebagai jip nyaman.
Untuk kali pertama Land Cruiser memakai suspensi per keong pada line-up-nya.
Sesuatu yang cukup ‘wah’ pada saat itu, mengingat pada saat itu hanya Mercedes Benz GClass dan Land Rover (termasuk Range Rover) yang menggunakan suspensi tersebut.
Padahal Land Cruiser 70 Series lainnya baru mengadopsi suspensi per keong pada tahun 1999, itupun pada suspensi depan saja.
Tidak seperti ‘saudara’ sekandungnya yang lebih bongsor, Bundera memakai drivetrain dan differential yang sama dengan Toyota Hilux karena memang ukuran mesinnya juga kecil.
(Baca Juga: Cari Toyota Land Cruiser VX Bekas, Model Kelas Atas yang Populer)
Toyota Bundera, baik bermesin bensin maupun diesel samasama menggunakan mesin 4 silinder inline dan hanya tersedia dalam versi short wheel base (LJ/RJ70 dan 71).
Setidaknya terdapat dua jenis mesin yang menjadi ciri khas Bundera, yakni Toyota 2L dan 2LT (diesel) dan Toyota 2RR (bensin).
Seiring dengan tradisi Toyota Land Cruiser dalam melakukan penyebutan, maka LJ70/71 disebut sebagai Bundera bermesin diesel dan RJ70/71 disebut sebagai Bundera bensin.
Karena dipasarkan di banyak negara, maka timeline Bundera pun memiliki perbedaan, terutama pada panjangnya masa produksi.
Di Jepang, Toyota Bundera beredar dari 19841989, sedangkan di Australia, Land Cruiser II ini beredar hingga 1992.
Editor | : | GBRN |
KOMENTAR