Jip.co.id - Walaupun pemakaian EPS (Electronic Power Steering) makin banyak digunakan pada mobil-mobil baru, bukan berarti power steering hidraulis sudah punah.
Sampai saat ini, masih ada beberapa mobil yang masih memilih untuk menggunakan power steering yang menggunakan tekanan fluida ini.
Fluida tersebut adalah oli power steering selayaknya pelumas di komponen lain yang tentunya perlu diganti secara berkala.
Seberapa sering pemilik mobil diwajibkan untuk mengganti oli power steering?
"Idealnya mengikuti anjuran buku manual ya, 40.000 km. Atau setidaknya setiap satu tahun diganti dan diperiksa keadannya jika penggunaanya tidak sampai segitu," terang Adhy Santosa, punggawa Alfa Jaya Motor di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Hal tersebut dilakukan agar komponen power steering terjaga kondisinya dari korosi dan keausan, karena oli yang lama tak diganti tentu akan mengalami kerusakan pada viskositas maupun kandungannya.
Tak hanya itu, pemeriksaan oli power steering juga bertujuan untuk melihat kondisi power steering mobil itu sendiri.
Baca Juga: Jangan Suka Isi Air Aki Terlalu Penuh, Ini Dia Efeknya
Jika berkurang sampai batas 'low', tentu ada masalah besar yang sebelumnya tidak diketahui oleh pemilik mobil.
Untuk oli power steering biasanya terdapat tabung untuk menampung oli power steering.
Editor | : | GBRN |
KOMENTAR