Jip.co.id - Mobil transmisi otomatis memberikan kepraktias dan kenyamana lebih ketika dipakai.
Namun, asal merawatnya bisa memicu gejala kerusakan dan masalah pada transmisi otomatis.
Salah satunya yang sering ditemui adalah perpindahan transmisi otomatis nyangkut atau tertahan pada gigi tertentu.
Apa sih penyebabnya?
"Banyak pemilik mobil yang menyepelekan penggantian oli transmisi matik, telat atau jarang ganti," buka Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel Worner Matic Bintaro, Tangerang Selatan.
Baca Juga: Berminat Beli SUV Bekas? Begini Cara Mendeteksi Kerusakan Kaki-Kakinya
Senyawa yang terkandung di dalam oli lama kelamaan akan berubah selama pemakaian sehingga menyebabkan daya lubrikasi berkurang.
Ketika daya lubrikasi oli mulai berkurang, antar komponen yang bergesek akan menimbulkan partikel atau serpihan kotoran sehingga menimbulkan endapan.
Nah, endapan inilah yang menjadi penyebab "nyangkut" di komponen dalam girboks.
"Pada dasarnya nyawa transmisi otomatis kan oli transmisi karena kerja dan perpindahannya membutuhkan tekanan oli," tegas Hermas.
Maka dari itu perlu melakukan penggantian secara rutin oli transmisi matik setiap 25 ribu sampai 30 ribu kilometer.
"Kalau kondisi ideal mobil sering jalan lancar bisa ganti setiap 50 ribu sampai 60 ribu kilometer," ujar Hermas.
Editor | : | GBRN |
KOMENTAR