Ternyata, untuk menuntaskan 3 trek CR yang jaraknya tidak panjang, cukup menyulitkan peserta.
Bahkan tidak jarang yang terjebak di dalam trek hingga 2 hari, karena medannya sulit ditaklukan.
"Saya masuk di trek D, ini katanya trek paling pendek. Tapi handicapnya parah banget. Terutama handicap bogger sepanjang 150 meter," ucap Joko Palupi, peserta dari Palembang.
Karena terlalu parah handicap bogger tersebut akhirnya dipotong, untuk menghindari penumpukan di dalam trek.
Sedangkan di trek E, jadi trek paling panjang dengan hamparan handicap yang teknikal.
Disini peserta dihadapkan trek yang licin dengan jalur miring yang banyak.
Sedangkan di trek F bermain di lembah dan bukit yang terjal.
"Trek F ini sudah seperti roller coster, karena banyak handicap turunan dan tanjakan yang terjal dan tinggi," terang Elry Jones Ering, dari tim Badak.
Persiapan kendaraan, cara recovery dan team work yang baik pada setiap team, memang menentukan kelancaran team menyelesaikan CR.
Editor | : | GBRN |
KOMENTAR