Jip.co.id - Siapa sangka, kalau Bennie Prasetyo punya Taft F10 berawal dari sepasang spion tanduk originalnya.
Ini terjadi karena hobinya yang suka berburu part kendaraan klasik. Jadi sebelum punya kendaraannya, Bennie lebih dahulu memperoleh spion yang susah didapat ini. Setelah beberapa tahun menyimpan spion, barulah dia mendapatkan sosok nyata F10.
Bisa dibilang ini adalah peralihan kendaraan yang disukai Bennie, dari yang tadinya suka sedan klasik, mulai melirik kendaraan 4x4. Karena ketertarikan dengan kendaraan klasik amat besar, maka dipilihlah Taft F10 tahun 1977 ini, apalagi sudah ada modal awal untuk bangun si Taft, yaitu kaca spion tanduknya.
Pada tahun 2005, Taft F10 ini berhasil didapat di daerah Surabaya, yang kebetulan jadi domisili Bennie saat itu, dan berhasil ditebus seharga Rp 9 juta. Kondisi Taft tidak terawat saat itu, banyak yang harus diperbaiki. Dan tidak muluk-muluk, targetnya yang penting si Taft bisa dipakai jalan.
Baca Juga: Ternyata Gara-Gara Ini Asal Usul Sebutan Taft Kebo di Indonesia
Dari bermodalkan sepasang kaca spion tanduk ini, perlahan Bennie membuat si F10 segar kembali.
“Karena lama nongkrong, akhirnya banyak teman yang iba. Mulailah beberapa part Taft yang dihibahkan ke saya,” tutur Bennie. Butuh waktu dua tahun bolak-balik bengkel, sebelum akhirnya tunggangan bisa dinikmati Bennie.
Alih pindah ke kendaraan 4x4 pun berpengaruh juga pada cara menikmatinya. Kalau tadinya kendaraan classic hanya buat pajangan, Bennie justru pakai F10 ini buat menikmati medan off-road.
“Waktu masih tinggal di Surabaya, sering saya jajal di lokasi spot-spot off-road sekitaran Jawa Timur. Dan rasanya asik juga pakai kendaraan yang beda dari orang banyak,” jelas Bennie.
Editor | : | GBRN |
KOMENTAR