Jip.co.id - Header banyak diandalkan sebagai pendongkrak tenaga dan efisiensi mesin.
Lihat saja para penggemar balapan, pasti mengganti exhaust manifold standar dengan header aftermarket atau custom.
Hal serupa juga terjadi di kalangan penggemar SUV dan jip.
Namun, tak sedikit yang gagal.
Maksudnya bukan tenaga yang didapat, tapi mesin malah jadi lemot dan boros.
Malah pada kasus tertentu dapat merusak mesin.
Penyebabnya karena banyak yang kurang informasi mengenai header atau sistem gas buang.
Sehingga yang muncul hanya asumsi-asumsi dan mitos, yang kerap menjebak awam.
Baca Juga: Begini Cara Cabut Aki Mobil yang Benar, Jangan Asal!
Anggapan paling gampang adalah ganti header aftermarket atau custom itu membuat aliran udara lebih lancar akibat berkurangnya hambatan gas buang.
Memang ada benarnya, tapi tidak sesederhana itu.
Pasalnya, desain, ukuran, dan spesifikasi header itu dipengaruhi oleh banyak faktor.
Misalnya perbandingan kompresi, kapasitas, jumlah silinder, dan paling utama spesifikasi noken as.
Plus tujuan atau aplikasinya apa, untuk harian atau kompetisi?
Untuk menghitungnya ada sejumlah rumus matematika dan fisika, bahkan ada software komputer khusus buat menghitung desain exhaust system berdasarkan spesifikasi yang diinginkan.
Oleh karena penuh perhitungan itulah, kita tak boleh sembarangan membuat header.
Baca Juga: Antisipasi Mobil Warna Putih Menguning, Lakukan Hal Ini
Pasalnya, keliru menentukan dimensi justru memangkas tenaga.
Malah dalam kasus tertentu, dapat merusak mesin karena aliran gas buang terpental kembali ke ruang bakar.
Bila memang ingin membuat header yang tepat, sebaiknya minta jasa bengkel knalpot yang terpercaya atau punya reputasi baik.
Editor | : | GBRN |
KOMENTAR