Jip.co.id - Tampilan yang gagah, membuat Mitsubishi Triton bekas bisa jadi pilihan menarik buat peminat mobil double cabin.
Akrab dengan daerah pertambangan, namun tidak sedikit juga yang menggunakannya sebagai mobil harian di perkotaan.
Apalagi kembaran dari Pajero Sport versi pikap ini bisa dibilang memiliki tenaga yang terbesar di antara jajaran double cabin di Indonesia.
Pesaing dari Toyota Hilux dan Nissan Navara ini memiliki dua pilihan mesin, yaitu 2.500 cc turbocharger serta 2.800 cc naturally aspirated.
Meski dikenal tangguh disegala medan, tapi umur pemakaian juga membuat mobil ini rentan terkena penyakit.
Lantas, apa sih penyakit yang sering menjangkit Triton?
"Triton itu kebanyakan dipakai pertambangan biasanya yang sering kena kaki-kakinya, ball join sama sokbreker" ujar Kirsono, pemilik bengkel spesialis Mitsubishi, Berlian Maju Motor.
Baca Juga: Mitsubishi Triton Lama Ini Ubahannya Simpel tapi Tetap Keren
"Kalau untuk pemakaian dalam kota mah lebih ke bahan bakar sih, jadi kalau dia pakai solar yang biasa atau dexlite itu biasanya asapnya hitam, boros, tenaga pasti enggak ada," lanjutnya saat ditemui di bengkelnya.
Jika terjadi kerusakan pada bagian kaki-kakinya, masih bisa diganti per bagian yang rusak.
Misal kalau yang rusak hanya pada bagian bushing arm, masih bisa diganti bushing arm-nya saja.
Namun jika sudah masuk ke bagian mesin dikarenakan kesalahan penggunaan bahan bakar, maka mau tidak mau butuh penanganan khusus yang cukup menguras isi dompet.
"Betulinnya mau enggak mau harus kalibrasi, di servis injektornya," ucap Kirsono lagi.
"Itu harus dibawa ke servis khusus bosch pump sama injection pump, kalau di kami tidak ada alatnya," tutupnya.
Editor | : | GBRN |
KOMENTAR